VISI.NEWS | JAKARTA – Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, menjadi sorotan publik karena berbagai julukan yang diberikan oleh netizen di media sosial. Julukan-julukan tersebut bermacam-macam, mulai dari yang positif hingga negatif, yang lucu hingga serius.
Salah satu julukan yang paling kontroversial adalah Imam Mahdi, yang disematkan oleh Abah Aos, seorang ulama sepuh dari Tanah Pasundan. Abah Aos mengaku mendapat kabar gembira bahwa Anies Baswedan adalah titisan Imam Mahdi, sosok yang akan muncul di akhir zaman untuk memerangi Dajjal.
Abah Aos juga meminta muridnya, Eka Anugrah, untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024. Eka Anugrah, yang merupakan seorang pengusaha, pun menyerahkan 100 unit mobil kepada tim kampanye AMIN sebagai bentuk kepatuhannya terhadap sang guru.
Julukan Imam Mahdi untuk Anies Baswedan menuai berbagai reaksi dari netizen. Ada yang menganggapnya sebagai bentuk penghormatan, ada juga yang menganggapnya sebagai bentuk penistaan. Beberapa netizen bahkan membuat meme dan parodi tentang julukan tersebut.
Selain Imam Mahdi, Anies Baswedan juga mendapat julukan lain yang bersifat religius, yaitu Malaikat Jibril. Julukan ini muncul setelah Anies Baswedan melakukan siaran langsung atau live di media sosial TikTok bersama istrinya, Fery Farhati.
Dalam live TikTok tersebut, Anies Baswedan memberikan berbagai saran dan kata-kata bijak kepada netizen yang meninggalkan komentar. Netizen pun banyak yang menyatakan jika live TikTok tersebut serasa seperti bimbingan kuliah pada dosen. Anies Baswedan kemudian mendapat julukan baru, yaitu Abah Online.
Namun, ada juga netizen yang menyebut Anies Baswedan sebagai Malaikat Jibril, karena dianggap sebagai pembawa kabar gembira. Julukan ini juga merujuk pada nama Jibril yang dimiliki oleh putra Anies Baswedan. Julukan Malaikat Jibril pun menjadi trending topic di Twitter.
Tak hanya julukan-julukan yang positif, Anies Baswedan juga mendapat julukan-julukan yang negatif dari netizen. Salah satunya adalah Wan Aibon, yang merujuk pada ditemukannya alokasi Rp 84 miliar dalam perencanaan anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pengadaan lem Aibon yang tak jelas peruntukannya.
Julukan Wan Aibon ini merupakan parodi dari julukan Wan Abud, yang diberikan kepada Anies Baswedan saat menjadi gubernur DKI Jakarta. Julukan Wan Abud sendiri berasal dari kata wan, yang berarti bapak dalam bahasa Sunda, dan Abud, yang merupakan singkatan dari Abu Dhabi, kota di Uni Emirat Arab.
Julukan-julukan baru yang diberikan kepada Anies Baswedan menunjukkan bahwa sosoknya masih menarik perhatian publik. Namun, julukan-julukan tersebut juga bisa menjadi bumerang bagi Anies Baswedan jika tidak diimbangi dengan kinerja dan prestasi yang nyata.
@mpa