Jumlah DBD Dan Angka Kematian Meningkat Di Jabar, Pepep : Pemprov Jabar Diminta Lakukan Langkah Konkrit

Editor Penjabat Sementara Ketua DPW PPP Jabar, Pepep Saeful Hidayat./visi.news/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS |BANDUNG – Meningkatkannya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat (Jabar) mendapat perhatian dari Anggota DPRD Jabar, Pepep Saiful Hidayat, menurutnya perlu menggencarkan sosialisasi yang lebih masif guna pencegahan penularan DBD.

Menurut informasi yang didapat dari data Dinas Kesehatan Jabar, hingga 8 Juli 2022, kasus DBD di Jabar mencapai hingga 21.280 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 179 jiwa, hal ini yang kemudian harus disikapi secara matang oleh Pemprov Jabar.

“Sampai tanggal 8 Juli 2022 kemarin, jumlah kasus DBD di Jabar tembus 21 ribu lebih, dan angka kematiannya mencapai 179 jiwa, ini luar biasa dan harus disikapi secara matang terkait dengan langkah atau upaya Pemprov Jabar,” katanya.

Sosialisasi pencegahan DBD yang masif misalnya, lanjut Pjs Ketua DPW PPP Jabar ini, perlu dilakukan oleh pemprov sebagai upaya pencegahan, sehingga masyarakat tahu apa yang kemudian harus dilakukan.

“Selain sosialisasi yang masif, perlu adanya langkah konkrit dalam berupaya mencegah penularan DBD, dan itu harus segera dilakukan sebelum angka DBD dan jumlah kematian semakin naik, jangan sampai,” ujarnya.

Terhadap masyarakat, Pepep mengingatkan, pentingnya menjalankan 3 M Plus yakni, menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, atau tatakan dispenser, Kedua, menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA) seperti dikuras atau ditutup, bisa berikan larvasida.

“Ketiga, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, kaleng bekas, dan lain sebagainya, yang terpenting adalah saya meminta masyarakat jangan panik tapi terus tingkatkan kewaspadaan terhadap ancaman DBD ini,” ucapnya.

Terakhir, 3M Plus ini harus ditambah dengan upaya memberantas larva melalui pemberian Larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, memasang ovitrap /larvitrap/ mosquitotrap.

Baca Juga :  Diresmikan Kapolri, Pesantren Tajul Fallah Gelar Kajian 'Kitab Kuning'

“Serta, menghindari gigitan nyamuk dengan menanam pohon pengusir nyamuk, memakai kelambu, repelent/anti nyamuk dan lain- lain, kegiatan 3 M Plus ini minimal dilakukan satu minggu sekali melalui kegiatan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik,” pungkasnya. @eko

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Airlangga Lahir dari Keluarga Ningrat, Pejuang Sukabumi dan Keturunan Pemimpin Di Indonesia

Sab Jul 9 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | SUKABUMI – Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto merupakan salah seorang cucu pejuang kemerdekaan Republik Indonesia (RI) asal Sukabumi, R.H. Didi Sukardi, sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, memberikan nama jalan nasional dengan nama R.H. Didi Sukardi. Paman dari Ketua KPC-PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi […]