VISI.NEWS | BALEENDAH – Kabar baik untuk pendidikan keagamaan di Kabupaten Bandung disampaikan Bupati HM Dadang Supriatna, Selasa (31/1/2022), saat menghadiri menghadiri Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke 77 tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2023 di halaman Kantor Kemenag, di Baleendah.
“Kami berencana menggulirkan bantuan dana untuk 125 Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bandung totalnya sebesar Rp. 7,5 miliar dan untuk 800 Guru Pendidikan Agama Islam atau PAI sebesar Rp. 5,2 miliar,” ungkap Dadang Supriatna pada acara yang dihadiri pejabat dari Kejaksaan Negeri Bale Bandung, Kepala Pengadilan Negeri Bale Bandung, dan jajaran pegawai Kantor Kemenag Kab. Bandung Serta Forkopimcam Baleendah.
Dadang Supriatna lebih lanjut mengatakan, mengatakan, saat ini Kemenag mengalami banyak peningkatan dan perubahan. “Terutama dalam sinergitas program. Kini Kemenag telah berubah. Transformasi digital mulai berjalan, salah satunya dengan kehadiran Pusaka Super Apps yang merupakan aplikasi layanan kementerian agama. Selain sebagai upaya peningkatan kualitas, inovasi ini juga akan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Saya apresiasi itu, ” ujarnya.

Lebih lanjut, Dadang mengungkapkan, program insentif guru ngaji, hingga November 2022 pihaknya telah mencairkan anggaran bagi sebanyak 15.351 guru ngaji yang bersumber dari zakat profesi para Aparat Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bandung.
Masih kata Bupati, diluar dari 15.351 guru ngaji, ada juga yang diberikan lagi insentif melalui Baznas yang sumber anggarannya berasal dari zakat profesinya seluruh ASN Kab.Bandung. Saat ini penerima insentif ini mencapai 3.994 ustad/ustadzah. “Kita sudah berikan perhatian berupa insentif BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan,” imbuhnya.
Dukung kemajuan SDM
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bandung, H. Abdurohim menyatakan terima kasihnya kepada jajaran Pemkab Bandung terutama Bupati Bandung HM Dadang Supriatna yang telah menggagas program-program yang mendukung kemajuan SDM. “Insya Allah kami dari Kemenag akan terus mendukung Visi Kabupaten Bandung, Bedas,” ujarnya.
Ia mengatakan, ada sekitar tujuh program yang sudah berjalan di tahun lalu. “Kita galakan tahun ini adalah tahun toleransi. Tujuh program prioritas kementerian agama sudah berjalan di tahun lalu dan sekarang juga tetap kita lanjutkan. Didalamnya adalah kita wajib memberikan treatmen pada masyarakat, di Indonesia ada enam agama yang kita ayomi, maka kita tanamkan kepada ASN untuk terbiasa bertoleransi,” ujar ASN yang dalam karirnya di Kemenag sudah membangun lebih dari 14 mesjid ini.
Tujuh program prioritas Kementerian Agama tersebut, kata H. Abdurohim, kepada VISI.NEWS, seusai acara, yakni Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Cyber Islamic University (Perguruan Tinggi Keagamaan), Kemandirian Pesantren, Religiosity Index dan Pencanangan.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, pelayanan di Kantor Kementerian Agama terus ditingkatkan, dan menyesuaikan dengan regulasi dan kebijakan-kebijakan yang baru. “Dulu disini Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR), tapi itu kan sudah di pecah. Sekarang di Kantor KUA cuma ada Nikah sama Rujuk. Nah, talak dan cerai itu sekarang ada di Pengadilan Agama. Otomatis pemerintah memberikan dua kategori untuk nikah, pertama nikah di Kantor Urusan Agama Rp. 0 Rupiah, dan nikah di luar kantor Rp. 600 ribu pembiayaannya. Kemudian kalau talak dan cerai yaitu pengadilan dan tergantung zona biasanya. Kalau zonanya cepat, persidangannnya cepat, perkara selesai, ya lebih rendah biayanya, ” pungkasnya. @gvr