
VISI.NEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan segera memberikan vaksin Covid-19 secara gratis kepada masyarakat Indonesia pada awal 2021 mendatang.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, seperti dilansir Liputan6.com, masih menghitung anggaran vaksin Covid-19 gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Sejauh ini, pemerintah memang sudah menyiapkan dana mencapai Rp 54,4 triliun untuk keperluan vaksinasi.
Terkait dengan itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, belum lama ini menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat. Ini dilakukan guna memetakan permasalahan dan hambatan yang berpotensi timbul saat vaksinasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani, kepada Antara, menyebut proses vaksinasi Covid-19 ini adalah hal yang berbeda dengan proses vaksinasi atau imunisasi yang rutin dilakukan puskesmas di Kota Bandung.
“Sehingga kita memang butuh untuk melihat ataupun, mencoba dijalankan seperti apa nanti pelaksanaannya,” kata Rosye.
Tahap Penyuntikan
Dalam simulasi itu, terungkap masyarakat bakal menempuh sejumlah tahap hingga proses penyuntikan vaksin Covid-19 selesai. Mulai pendaftaran kepada petugas, kemudian pemanggilannya bakal disampaikan melalui pesan singkat lewat ponsel.
Kemudian masyarakat dipersilakan masuk ke meja dua untuk dilakukan screening kesehatan. Karena menurut Rosye, masyarakat yang dilakukan vaksinasi harus yang sehat tanpa penyakit penyerta.
“Nanti yang ketiga mulai penyuntikkan, kemudian dari meja ketiga setelah penyuntikan dilakukan pemeriksaan di meja keempat, dan harus menunggu selama 30 menit. Baru boleh pulang,” katanya.
Dua Kali
Menurutnya vaksinasi itu dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak 14 hari. Masyarakat yang dilakukan vaksinasi itu, kata dia, mulai rentang usia 18 hingga 59 tahun, dengan kondisi sehat.
“Kalau masih banyak potensi masalah lain mungkin harus kita simulasikan lagi atau kalau ada petunjuk teknis yang berbeda karena kita sekali lagi ini tentatif dan bukan pasti akan seperti ini,” kata Rosye.
Sehingga simulasi itu menurutnya bakal dilakukan bukan hanya satu kali. Karena pihaknya pun masih menunggu petunjuk resmi terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.
“Tergantung apakah ada lagi yang baru arahan dari Kementerian Kesehatan, kita juga masih menunggu,” kata dia. @fen