Search
Close this search box.

Kabupaten Bandung Diguncang Gempa Beruntun, Aktivitas Sesar Lokal Meningkat ?

Titik gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Bandung pada Kamis (20/11/2025) pukul 00.26 WIB. /visi.news/bmkg

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Rentang waktu 12 jam di Kabupaten Bandung diwarnai rangkaian gempa bumi berkekuatan magnitudo kecil namun terasa kuat oleh warga. Tercatat, gempa magnitudo 3,1 dan 2,9 mengguncang wilayah Bandung pada Rabu (19/11/2025), disusul tiga gempa lain pada malam harinya yang mencapai magnitudo 3,2. Fenomena ini membuat warga di sejumlah kecamatan seperti Baleendah, Banjaran, Arjasari, Pameungpeuk, hingga Kertasari, Pangalengan, merasa cemas.

BMKG melalui akun resminya melaporkan bahwa gempa pertama malam hari terjadi pada pukul 22.54 WIB dengan magnitudo 3,2. Episenter gempa berada pada koordinat 7,22 LS dan 107,58 BT atau sekitar 22 km tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 5 kilometer. Guncangan kategorinya ringan namun terasa jelas karena sifatnya dangkal. Hanya beberapa menit berselang, pada 23.50 WIB, gempa susulan magnitudo 2,3 kembali mengguncang wilayah yang hampir sama—yakni 7,18 LS dan 107,62 BT dengan kedalaman 4 kilometer. BMKG menegaskan bahwa informasi yang diberikan merupakan rilis cepat (quick release) yang dapat diperbarui setelah proses analisis lanjutan selesai.

Postingan warga di media sosial menggambarkan kuatnya getaran yang dirasakan. “Gempanya terasa sekali, cukup mengguncang,” ujar Chacha, warga Baleendah. Pengguna Instagram aldyfirmansyah_97 juga menulis, “Gempa lumayan kenceng 22.54.” Warga Pangalengan pun melaporkan hal serupa. “Gempa barusan ya min, Pangalengan berasa pisan,” tulis akun susiputranidh. Sementara akun nsrlhzfaloel mengabarkan getaran lanjutan sekitar pukul 00.35 di kawasan Kertasari.

Menariknya, rangkaian gempa ini terjadi hanya sekitar 12 jam setelah gempa magnitudo 2,9 mengguncang Kabupaten Bandung pada pukul 10.10 WIB. BMKG Stasiun Geofisika Bandung menyampaikan bahwa gempa siang hari itu berpusat di koordinat 7,19 LS – 107,63 BT dengan kedalaman 5 kilometer. Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa gempa tersebut berasal dari aktivitas sesar aktif lokal. “Melihat titik pusat dan kedalamannya, gempa ini termasuk gempa dangkal yang disebabkan oleh pergerakan sesar aktif setempat,” ujarnya.

Baca Juga :  Dua Guru Luwu Utara Terima Surat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo

Dari seluruh data tersebut, pola guncangan yang berulang dalam jarak waktu berdekatan menunjukkan adanya peningkatan respons sesar lokal, meski bukan berarti pertanda akan terjadi gempa besar. Menurut analisis pakar kebencanaan, rangkaian gempa kecil dapat mengindikasikan proses penyesuaian tekanan di kerak bumi yang masih dalam batas wajar untuk wilayah yang berada di zona sesar aktif seperti Bandung Selatan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan bangunan ataupun korban akibat rentetan gempa tersebut. Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada, serta memastikan struktur rumah aman dari risiko runtuh jika terjadi guncangan susulan. Mitigasi sederhana seperti mengenali titik aman di dalam rumah dan mempersiapkan tas darurat terus disosialisasikan.

Bandung dan wilayah sekitarnya memang berada di jalur sesar aktif seperti Sesar Lembang dan Sesar Ciwidey-Pangalengan sehingga aktivitas gempa kecil bukanlah hal yang asing. Namun, peningkatan frekuensi dalam satu hari tetap menjadi pengingat bahwa kewaspadaan harus terus dijaga oleh warga maupun pemerintah daerah.

Dalam konteks kebencanaan, pemahaman publik terhadap gempa dangkal sangat penting. Meski magnitudonya kecil, intensitas guncangannya dapat terasa lebih kuat jika pusat gempa berada dekat permukaan dan permukiman padat. Oleh karena itu, edukasi mitigasi, penguatan bangunan, serta pengawasan sesar aktif menjadi kunci mengurangi risiko di masa depan.

Rangkaian gempa pada 19 November 2025 ini kembali menegaskan pentingnya kesiapsiagaan di Jawa Barat. Dengan aktivitas sesar yang terus dipantau, kecepatan informasi BMKG serta respons masyarakat yang tepat dapat menjadi faktor penentu dalam mengurangi dampak bencana. Semoga wilayah Kabupaten Bandung tetap dalam kondisi aman, dan warga semakin sadar pentingnya mitigasi sejak dini.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :