Oleh Bambang Melga
ARTIKEL ini adalah buah pemikiran kritis penulis, terinspirasi oleh ajakan diskusi dari Bupati Bandung, Kang Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si (Kang DS). Ajakan tersebut disampaikan saat beliau melayat ke rumah duka almarhum bendahara PCNU Kabupaten Bandung, Kang KH. Dadang Munawar, pada 11 Desember 2023. Dalam pertemuan singkat itu, Kang DS bertanya, “Kapan kita diskusi lagi, Pa Bambang?”
Sayangnya, kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut belum terwujud karena kesibukan masing-masing. Oleh karena itu, artikel ini menjadi semacam monolog, harapan untuk diskusi di masa depan.
Artikel ini adalah oase, pelepas dahaga bagi mereka yang haus akan ide-ide segar dan kritis. Mari kita telusuri beberapa bulan ke depan, menjelang pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar pada 27 November 2024. Siapa yang akan terpilih sebagai pemimpin Kabupaten Bandung? Jawaban itu terletak pada kekuatan kolaborasi relawan dan koalisi BEDAS.
Manajemen Psikologis Massa Partai
Untuk memenangkan kompetisi ini, kekuatan relawan yang militan sangat diperlukan. Manajemen psikologis massa partai menjadi kunci. Ini melibatkan cara membangun sinergi dalam mengelola massa dari berbagai partai yang tergabung dalam koalisi. Relawan harus diberi ruang, dipupuk, dan digerakkan dengan kegiatan masif dan terkoordinasi.
Pemilih Militan
Pemilih militan harus dijaga, dibina, dan dipelihara. Mereka harus merasa diperhatikan dan dihargai. Ketatnya persaingan antar calon dapat menimbulkan kekecewaan, yang bisa menyebabkan mereka mundur. DS harus memperkuat basis pemilih militan dari kalangan PKB dan warga Nahdlatul Ulama (NU).
Keberhasilan Program BEDAS
Keberhasilan program BEDAS telah melahirkan basis massa baru. Mereka melihat DS sebagai harapan yang telah terbukti mampu menghadirkan perubahan nyata. Basis massa ini terdiri dari berbagai latar belakang dan golongan, yang siap mendukung DS.
Pegawai Pemerintahan
Basis massa pegawai pemerintahan dan PNS juga penting. Meski mereka harus menjaga netralitas, mereka akan memilih calon yang paling menguntungkan mereka. DS harus menumbuhkan kepercayaan di kalangan PNS, menunjukkan bahwa keberhasilan programnya adalah hasil kontribusi bersama.
Pendekatan dengan Aktor Partai
Pendekatan dengan partai yang belum bergabung dalam koalisi juga krusial. Inisiatif pendekatan dari DS sendiri bisa menciptakan kesepahaman dan sinergi yang baik untuk masa depan Kabupaten Bandung.
Pemilih Pemula
Pemilih pemula juga signifikan. Pendekatan kreatif dan program yang menyasar siswa SMA, SMK, MAN, dan pesantren dapat membuat mereka merasa diperhatikan. Mereka bisa menjadi loyalis militan yang diandalkan untuk pengkaderan partai atau lembaga NU di masa depan.
Kesimpulan
Dengan memperhatikan berbagai aspek ini, kolaborasi relawan dan koalisi BEDAS dapat membawa kemenangan bagi Kang DS. Masyarakat Kabupaten Bandung memiliki harapan besar terhadap pemimpin yang mampu mewujudkan perubahan nyata. Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi bahan diskusi di masa depan.
- Bambang Melga, Penulis Nakal, Pemerhati Sosial Politik, Hukum, Ekonomi, Seni Budaya, dan Agama, Ketua LTN NU Kab. Bandung, Dewan Pakar ICMI Kab. Bandung