Search
Close this search box.

“Kampung Wayang” Desa Kepuhsari Dipoles Tim RG FEB UNS Jadi Destinasi Wisata

Wajah "Kampung Wayang" Desa Kepuhsari yang dipoles tim RG FEB UNS menjadi destinasi wisata/visi.news/doc.

Bagikan :

VISI.NEWS – Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, “Kampung Wayang” di Desa Wisata Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mendapatkan polesan dari tim Riset Group (RG) “Applied Microeconomics”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Tim RG yang terdiri dari Prof. Dr. Yunastiti Purwaningsih,  Tri Mulyaningsih, Ph.D, Mulyadi, SE, MEc. Dev, dan Lely Ratwianingsih, SE., MSc, menjalin kerja sama dengan aparat Desa Kepuhsari dan para perajin tatah sungging wayang kulit, melaksanakan pengabdian masyarakat merias wajah desa agar layak sebagai desa wisata.

Tim RG FEB UNS melakukan pendampingan dan memberikan inovasi kepada perajin, serta mendukung pemerintah Desa Kepuhsari dalam membangun brand desa wisata Kampung Wayang untuk menyongsong kenormalan baru pasca-pandemi di bidang pariwisata.

Salah seorang anggota tim RG, Mulyadi, mengemukakan kepada VISI.NEWS, Minggu (4/10), gagasan melakukan kerja sama dan pendampingan tersebut, tercetus pada Agustus 2020 lalu, yang disepakati dalam Focus Group Discussion (FGD) di FEB UNS.

Berdasarkan kesepakatan itu, tim RG merumuskan untuk merias Desa Kepuhsari yang memiliki potensi kerajinan tatah sungging wayang kulit dengan atribut-atribut petunjuk desa sebagai destinasi wisata yang senyatanya.

“Atribut berupa papan penunjuk arah, papan nama homestay, media informasi desa tentang kerajinan wayang yang ditekuni warga desa sejak lama dan sebagainya itu, untuk lebih mempopulerkan Kampung Wayang di Desa Kepuhsari sebagai destinasi wisata,” katanya.

Selain itu, menurut Mulyadi, tim RG juga melakukan sosialisasi nama jalan desa dengan kekhasan nama wayang.

Sosiaslisasi juga dilakukan ke desa-desa tetangga menggunakan selebaran, untuk promosi Kampung Wayang Desa Kepuhsari sebagai desa wisata sentra kerajinan wayang, sekaligus mengenalkan atribut-atribut yang bisa membedakan Desa Kepuhsari sebagai desa wisata dengan desa lain yang bukan desa wisata.

Baca Juga :  Jadwal Shalat Untuk Daerah Bandung dan Sekitarnya, Sabtu 30 November 2024

“Dengan pemasangan atribut identitas Kampung Wayang Desa Kepuhsari, kita berharap desa wisata baru itu dapat lebih dikenal khalayak luas. Selain itu, wisatawan yang ingin berkunjung bisa lebih mudah menjangkau Kampung Wayang melalui penunjuk arahnya,” jelas dosen FEB UNS itu.

Mulyadi menambahkan, selama ini potensi Kampung Wayang sebagai sentra kerajinan tradisional wayang tidak banyak dikenal masyarakat luar wilayah Kecamatan Pracimantoro.

Masyarakat tidak punya cukup informasi tentang letak geografis destinasi wisata Kampung Wayang. Sedangkan akses lalu lintas antara Jalan Raya Wonogiri hingga Kepuhsari di Pracimantoro, juga kurang jelas karena tanpa penunjuk arah yang mendukung potensi wisata kerajinan wayang tersebut.

Padahal, dalam melakukan pendampingan terhadap para perajin, sebelumnya tim RG sudah melakukan pelatihan e-branding produk wayang. @tok

Baca Berita Menarik Lainnya :