SUDAH duduk sebagai Bupati Bandung, HM Dadang Supriatna, tidak lantas diam di comfort zone. Ia nampaknya ke luar dari zona yang bisa membuatnya nyaman dan terus ‘ngegas’ untuk melecut bawahannya ‘berlari’ meninggalkan ketertinggalan.
Hal ini setidaknya nampak saat launching aplikasi Sistem Informasi Data Kelahragaan Bangkit Edukatif Dinamis Agamis dan Sejahtera (Sidora Bedas) di Lobi Si Jalak Harupat, Soreang, pekan lalu.
“Kita harus punya big dream. Punya mimpi besar. Dengan mimpi yang besar, maka kita bisa meraih semua potensi dan semua yang kita harapkan,” ungkapnya.
Dia minta kepada Sekda Cakra Amiyana duduk di jajaran depan kursi undangan, agar tidak hanya Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora), tapi semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat dan desa bisa dibedaskeun. “Nanti dari pemerintah Kabupaten Bandung, dari ruangan, saya bisa langsung ngezoom. Bisa mengetahui berapa data atlet yang ada di Kabupaten Bandung, titik lokasinya di mana. Berapa atlet-atlet yang sudah mumpuni, baik di tingkat nasional, maupun internasional,” ungkapnya.
Kang DS, biasa ia disapa, juga minta agar data pendapatan daerah update dan online. “Saya minta Pak Sekda agar pendapatan itu bisa di update dan dilihat per detik, per menit, dua jam sekali itu data harus sudah berubah, dan di Kabupaten Bandung belum seperti itu. Saya akan bekerja keras,” tandasnya.
Ia berharap ke depan dengan hadirnya apilkasi Sidora Bedas akan menjadi pengungkit Pemkab Bandung pada masyarakat umumnya dalam menumbuhkembangkan kecintaan berolah raga serta meningkatkan prestasi keolahragaan. “Kita lihat bahwa mungkin daerah-daerah lain sudah melaksanakan aplikasi ini. Ke depan kita bisa ngezoom desa mana apa yang datanya dan memang perlu disempurnakan. Aplikasi ini nantinya bisa didownload melalui playstore, agar kita semua bisa mengakses,” ungkapnya.
IPP Kab. Bandung
Dadang mengingatkan di Kabupaten Bandung ada 32 OPD yang di dalamnya ada dinas pemuda dan olah raga. “Dinas Pemuda dan Olah Raga ini bukan hanya mengurusi olah raga tapi bagaimana menentukan IPP (Indeks Pembangunan Pemuda). Saat ini di Jawa Barat, enggak tahu di Kabupaten Bandung saya belum mendengar dari Pak Kadis, IPP-nya itu rangking terakhir. Kabupaten Bandung rangking keberapa, wallahu’alam,” ungkapnya.
Untuk itu ia meminta laporan khusus dari Kadis Pemuda dan Olah Raga mengenai IPP Kabupaten Bandung. Dari laporan itu, Dadang mengatakan, bisa mengambil langkah apa yang harus dilakukan, sehingga Tahun 2022 Kabupaten Bandung harus bisa bangkit diatas kabupaten-kabupaten yang lain.
Oleh karena itu, Dadang menilai, kehadiran Sidora Bedas akan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya mitra kerja Dinas Pemuda dan Olah Raga, karena didalanya ada konten seperti update data atlet, latihan dan pembinaan, sarana dan prasarana, promosi dan kompetisi yang dapat dilihat oleh masyarakat khususnya atlet Kabupaten Bandung.
Untuk itu ia menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dispora Kabupaten Bandung atas inisiasinya dan saya juga menyambut baik peluncuran aplikasi Sidora Bedas sebagai upaya sebagai upaya bersama dalam membangun akses publik yang efektip dan
efisien.
“Seperti yang kita ketahui saat ini kita dalam kondisi pandemik, atau dalam era teknologi 4.0 dimana segala sesuatu melibatkan teknologi dalam setiap aktivitas kehidupan. Begitu pun dalam menunjang data informasi keolahragaan di Kabupaten Bandung. Untuk itu adanya sistem informasi ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, meningkatkan pelayanan kepemudaan yang didukung upaya peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda serta pengelolaan keolahragaan yang mendukung peningkatan pembudayaan olah raga dan pembinaan prestasi olah raga dalam rangka menunjukkan manusia yang berkarakter dan berdaya guna,” paparnya.
Sebagai bagian dari pembangunan, kata Dadang, tentunya menjadi salah satu manivestasi sportivitas masyarakat yang perlu mendapat perhatian tersendiri melalui berbagai dukungan baik sarana maupun prasarana juga kebijakan.
Untuk itu, menurutnya, perlu disampaikan bahwa di masa sekarang ini kita harus bisa menempatkan teknologi informasi semaksimal mungkin untuk meningkatkan dalam hal ini kebutuhan informasi masyarakat dalam bidang keolahragaan.
“Aktifitas pengumpulan data keolahragaan Kabupaten Bandung yang masif dan mumpuni saya harap kita bisa berlari bersama memetakan menjemput, mengolah, dan menyajikan data keolahragaan yang mudah diakses,” katanya.@aep s abdullah