VISI.NEWS | KOTA BANDUNG – Kasus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Kota Bandung masih bertambah. Kali ini, 8 ekor sapi sampel yang diambil dari Kecamatan Bandungkulon dan Cibiru dipastikan positif setelah menjalani tes.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar menyampaikan, terkonfirmasi positifnya 8 sampel tersebut menjadikan penyebaran PMK di Kota Bandung tercatat ada di 3 kecamatan, setelah sebelumnya 5 sapi di Babakanciparay terkonfirmasi positif PMK.
“Waktu pertama ada kejadian di Babakanciparay dan itu sudah keluar 5 positif. Kemudian ada laporan di Bandungkulon dan Cisurupan dan kita sudah lakukan uji sampel hari Jumat kemarin. Ternyata masing-masing empat sampel ternyata positif,” katanya, dilansir dari laman resmi klub.
“Walaupun 4 sampel yang diambil dan positif sehingga posisi terduga itu menjadi tertular. Jadi jumlahnya 69 yang di Cibiru, di Babakanciparay 50 ekor, dan Bandungkulon 18 ekor terindikasi dipastikan positif,” beber Gin Gin.
Ia menyampaikan, satu dari 5 ekor sapi yang terkonfirmasi positif PMK di Babakanciparay mati akibat nafsu makan yang terus menurun.
Selain itu, sapi yang positif PMK di kawasan Cibiru pun mulai menunjukkan gejala penurunan nafsu makan.
“Sebagai upaya penanganan, sebelum terindikasi positif saat terduga sapi dilakukan karantina dan pengobatan intensif,” tutur Gin Gin.
Di samping itu, soal stok menjelang Hari Raya Iduladha, Gin Gin memastikan, masih memenuhi karena kebutuhan belum meningkat.
“Untuk Iduladha, yang saat ini eksisting selama tidak terkena dan terkonfirmasi PMK sudah cukup. Karena peternak sudah menyiapkan jauh-jauh hari untuk kurban. Jadi kalau tidak terserang, cukup,” tuturnya. @fen