VISI.NEWS – Kasus kecelakaan perahu terbalik di Waduk Kedungombo, Kecamatan Kemusuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang mengakibatkan 20 orang penumpang tercebur kedalam air dan 9 orang meninggal dunia, mulai ada titik terang. Saat ini, Polda Jawa Tengah mulai tingkatkan proses penyelidikan.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Senin (17/5/2021) malam.
Menurut Iskan Fitriana Sutisna, saat ini sudah ada delapan saksi yang diperiksa, yaitu pengelola wisata, pengemudi perahu, pemilik rumah makan apung, kepala desa, penjaga masuk, dan juga keluarga korban.
“Kami belum bisa menetapkan tersangka karena prosesnya baru penyelidikan. Kalau sudah gelar dan naik ke tingkat penyidikan baru kita bisa menentukan tersangka. Untuk saat ini belum,” terang Iskandar.
Iskandar menjelaskan bahwa pihaknya baru akan melakukan gelar perkara dalam kasus kecelakaan air ini. Hal ini dilakukan untuk menentukan status dalam perkara tersebut sehingga nantinya bisa ditingkatkan pada penyidikan.
“Rencana besok Selasa pagi 18 Mei 2021 akan dilakukan gelar perkara dan dari hasil gelar perkara itu nantinya baru kita ke tahap penyidikan,” terangnya.
Terkait dengan adanya penutupan lokasi tempat wisata Waduk Kedungombo usai kejadian kemarin, Kabid Humas Polda Jateng menjelaskan, perintah penutupan itu bukan dari Kapolda Jateng, namun dari tim Satgas Covid-19 juga.
“Satgas Covid-19 banyak menemukan pengunjung dengan melebihi kapasitas 50 persen. Kemudian Ketua Satgas memberikan petunjuk apabila melanggar protokol kesehatan silahkan ditutup sementara tempat wisata itu,” paparnya.
Kabidhumas Polda Jateng Juga menghimbau masyarakat untuk tidak mengunjungi tempat wisata sementara waktu dan selalu menggunakan masker serta menjaga jarak. Mengingat kondisi masih pandemi.
“Saya minta masyarakat yang akan berkunjung ke tempat lokasi wisata untuk memperhatikan jumlah pengunjung, dan terapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam kasus diketahui bahwa pengemudi perahu masih di bawah umur dan juga masih keluarga dari pemilik rumah makan apung itu sendiri. Menurut informasi yang diterimanya, pengemudi perahu ini tak lain masih keponakan pemilik warung apung itu.
“Pengemudi perahu usianya masih 13 tahun, dia disuruh pemilik warung apung itu untuk mengantar penumpang dan menjemput penumpang menuju ke rumah makan miliknya. Jaraknya memang cukup lumayan,” pungkasnya. @zam