
VISI.NEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, tengah mempersiapkan langkah-langkah guna mengantisipasi terjadinya kekeringan yang diprediksi melanda sejumlah daerah saat musim kemarau tiba.
BPBD telah menjalin koordinasi dengan sejumlah dinas/instansi lainnya untuk penanggulangan masalah kekeringan ini.
“Kita (BPBD) telah melakukan kajian terkait daerah mana saja yang rawan kekeringan saat musim kemarau,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut, Tubagus Agus Sopyan, Kamis (23/7).
Dikatakan, dari hasil kajian yang dilakukan, Kabupaten Garut terdapat 14 kecamatan yang rawan kekeringan saat musim kemarau. Ke-14 kecamatan itu, tersebar di berbagai wilayah utara, tengah, hingga selatan Garut.
Menurut Tubagus, upaya antisipasi dan penanggulangan dilakukan tidak hanya mengandalkan peran salah satu dinas/intansi. Upaya koordinasi pun melibatkan berbagai dinas/intansi terkait, di antaranya Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Sosial (Dinsos), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Terakit koordinasi dengan Dinas PUPR, tambahnya, dilakukan saluran air maupun pemanfaatan irigasi di daerah rawan terdampak kekeringan.
Sementara Dinsos, penanggulangan dilakukan terkait dengan pemberian bantuan bagi warga yang terdampak.Juga PDAM dan Damkar kaitannya penyediaan dan pendistribusian air bersih untuk warga terdampak.
Tubagus mengungkapkan, 14 kecamatan yang rawan dilanda kekeringan, yakni Kecamatan Caringin, Bungbulang, Cibalong, Pameungpeuk, Cisompet, Banjarwangi, Cigedug, Sukaresmi, Pangatikan, Karangpawitan, Selaawi, Cibiuk, Leuwigoong, dan Banyuresmi.@zhr