VISI.NEWS | JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) tengah merancang program kerja sama strategis untuk memperkuat ideologi dan nilai-nilai kebangsaan sebagai bagian dari upaya menjaga keragaman dan menghadapi potensi konflik di Indonesia, Rabu (24/7/2024). Program ini diharapkan dapat mengurangi potensi gesekan sosial yang mungkin timbul di tengah masyarakat yang majemuk.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menjelaskan bahwa meskipun Indonesia dikenal dengan keberagamannya, masih terdapat sejumlah konflik yang dapat mengancam kesatuan dan persatuan bangsa. “Jika konflik ini tidak dikelola dengan baik, harmoni di tengah kehidupan umat beragama bisa terancam. Untuk itu, kami sedang mengembangkan sistem cegah dini konflik berdimensi agama untuk memperkuat prinsip dan nilai-nilai kebangsaan,” ungkap Adib dalam pernyataannya di Jakarta.
Adib juga mengungkapkan bahwa Kemenag memiliki jaringan penyuluh agama yang tersebar di seluruh kecamatan dan berperan sebagai penanggap pertama dalam situasi konflik. “Penyuluh agama kami dilatih untuk mencegah dan menangani konflik. Kami tengah membangun kolaborasi dengan TNI-POLRI dan berharap dapat bekerja sama dengan Lemhannas untuk penguatan nilai kebangsaan,” tambah Adib.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Kemenag merencanakan pengembangan program pengelolaan masjid yang ramah dan moderat melalui Akademi Remaja Masjid Indonesia (ARMI), bekerja sama dengan TNI AL. Adib juga menekankan pentingnya pengembangan peta nasional untuk membangun harmoni dengan mengidentifikasi titik rawan konflik agama sebagai instrumen dalam memperkuat prinsip kebangsaan.
Lebih lanjut, Adib menyebutkan bahwa upaya ini bertujuan meningkatkan Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB). IKUB pada tahun 2023 tercatat mencapai 76,02 poin, meningkat dari 73,09 poin pada tahun sebelumnya. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, IKUB ditargetkan mencapai 78. “Melalui kerja sama yang tengah dirancang, potensi konflik ini bisa kita redam,” tegasnya.
Plt. Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI Eko Margiyono, menyatakan kesiapan Lemhannas untuk berkolaborasi dalam program ini. Eko menjelaskan bahwa kolaborasi akan mencakup bidang pendidikan, pengkajian, dan pemantapan nilai kebangsaan. “Sinergi ini akan menyelaraskan komitmen kebangsaan dan memiliki konsep yang sama dengan 4 pilar kebangsaan,” ujar Eko.
Turut hadir dalam audiensi tersebut, Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam Dedi Slamet Riyadi, Kasubdit Kepustakaan Islam Nur Rahmawati, dan sejumlah pegawai Ditjen Bimas Islam Kemenag. Sinergi antara Kemenag dan Lemhannas diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam memperkuat ketahanan nasional dan menjaga keutuhan NKRI.
@rizalkoswara