Search
Close this search box.

Kemenhub Buka-bukaan Penyebab Sepinya Terminal Bus AKAP Tipe A di Indonesia

Ilustrasi Terminal./visi.news./wikipedia

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA –Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan penyebab sepinya terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) alias Tipe A di Indonesia. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Risyapudin Nursin, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini mengelola 128 terminal Tipe A. Mayoritas terminal tersebut sebelumnya berada di bawah pengelolaan pemerintah daerah (Pemda).

Risyapudin memaparkan bahwa dari 128 terminal yang ada, 112 terminal sudah diserahterimakan kepada Ditjen Hubdar, 7 terminal berada di bawah kewenangan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), 2 terminal di bawah kewenangan Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, dan 7 terminal lainnya masih dalam proses penyerahan.

“Dari 112 terminal, tiga di antaranya tidak beroperasi yaitu Terminal Betan Subing, Terminal Liwas, dan Terminal Bangkalan. Sedangkan dua lainnya sedang dalam proses pembangunan yaitu Terminal Demak dan Terminal Air Sebakul. Kedua terminal tersebut kami targetkan untuk dioperasikan pada tahun 2025,” jelas Risyapudin di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).

Beberapa faktor yang memicu sepinya terminal-terminal tersebut antara lain adalah:

1. Pengelolaan yang Kurang Optimal: Banyak terminal yang masih dalam tahap transisi dari pemerintah daerah ke Kemenhub, sehingga pengelolaannya belum maksimal.

2. Pembangunan yang Tertunda:Proses pembangunan beberapa terminal yang belum selesai membuat fasilitas yang ada belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

3. Tidak Beroperasinya Beberapa Terminal: Ada beberapa terminal yang tidak beroperasi karena berbagai alasan, termasuk Terminal Betan Subing, Terminal Liwas, dan Terminal Bangkalan.

4. Perubahan Pola Perjalanan: Perubahan pola perjalanan masyarakat yang cenderung menggunakan moda transportasi lain seperti kereta api dan pesawat terbang juga mempengaruhi jumlah penumpang di terminal bus.

Risyapudin menambahkan bahwa Kemenhub terus berupaya untuk meningkatkan pengelolaan dan pelayanan di terminal-terminal tersebut agar dapat menarik kembali minat masyarakat menggunakan moda transportasi bus AKAP. Salah satu langkah yang diambil adalah menyelesaikan pembangunan Terminal Demak dan Terminal Air Sebakul yang ditargetkan selesai pada tahun 2025.

Baca Juga :  Sasarannya Rokok, Minimarket di Sukabumi Dibobol Maling

@shintadewip

Baca Berita Menarik Lainnya :