VISI.NEWS | BATAM– Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia bebas dari dengue. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan komitmen bersama dan pencanangan Kawasan Bebas Jentik di Wilayah Pelabuhan Batam Centre. Acara ini digelar dalam rangka peringatan Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN (ASEAN Dengue Day) 2024 di Batam pada Kamis (27/6/2024).
Penandatanganan komitmen bersama ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, menunjukkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya pemberantasan demam berdarah dengue. Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Yudhi Pramono, menegaskan bahwa penanganan dengue merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan kerja sama dari semua pihak.
“Dengue adalah masalah kesehatan yang serius dan memerlukan upaya terpadu dari seluruh lapisan masyarakat. Kami di Kemenkes berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini, termasuk melalui inisiatif Kawasan Bebas Jentik,” ujar Yudhi Pramono.
Inisiatif Kawasan Bebas Jentik di Wilayah Pelabuhan Batam Centre merupakan langkah strategis untuk meminimalisir populasi nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor utama penyebaran virus dengue. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk menerapkan langkah-langkah serupa dalam memberantas penyakit dengue.
Dalam peringatan ASEAN Dengue Day 2024 ini, Kemenkes juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk. Edukasi mengenai pentingnya 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur serta memantau perkembangan jentik nyamuk) terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dengue.
Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, Kemenkes optimis bahwa Indonesia dapat mencapai target bebas dengue. Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN ini menjadi momentum penting untuk memperkuat tekad dan langkah nyata dalam memerangi penyakit yang telah menjadi momok bagi banyak negara di kawasan Asia Tenggara.
@rizalkoswara