Search
Close this search box.

Kemensos Percepat Validasi Data Penerima BLTS

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul)./visi.news/Kemensos.

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) mempercepat proses validasi dan verifikasi data rekening keluarga penerima manfaat agar penyaluran Bantuan Langsung Tunai yang bersifat sementara (BLTS) atau bantuan tambahan periode triwulan IV dapat dimulai dalam waktu sekitar satu pekan ke depan.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf saat ditemui di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa upaya percepatan dilakukan melalui koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan mitra penyalur, termasuk Kementerian Keuangan untuk memastikan keakuratan data penerima bantuan.

“Dalam sepekan ya, kira-kira 10 hari lagi BLTS sudah bisa disalurkan semuanya. Sekarang prosesnya sedang berjalan, termasuk pengecekan langsung ke kabupaten dan kota. Per hari ini sudah sekitar 300 ribu data yang dikoreksi,” ujar Saifullah Yusuf dikutip dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).

Kementerian Sosial sebelumnya melakukan sinkronisasi data penerima BLTS bersama PT Pos Indonesia, selaku salah satu mitra penyalur ​bantuan tambahan senilai Rp300 ribu per bulan untuk Oktober, November, dan Desember 2025 atau total Rp900 ribu per keluarga.

Program ini menyasar 35.046.783 keluarga penerima manfaat yang masuk dalam Desil 1 hingga 4 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) hasil pemutakhiran Badan Pusat Statistik (BPS).

Dari total penerima tersebut, tercatat 18.902.394 keluarga belum memiliki rekening bansos reguler dan membutuhkan validasi. Proses validasi rekening menjadi tahap penting untuk menentukan mekanisme penyaluran baik melalui bank-bank Himbara maupun PT Pos Indonesia.

Saifullah menjelaskan bahwa BLTS merupakan bagian dari kebijakan program perlindungan sosial tambahan di luar bansos reguler triwulan IV 2025, yang diarahkan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi nasion.

Kementerian Sosial mengestimasi jika dihitung dengan rata-rata empat anggota per keluarga, program ini menyentuh hingga 140 juta jiwa, dan diharapkan dapat menjadi stimulus ekonomi masyarakat menjelang akhir tahun. @desi

Baca Berita Menarik Lainnya :