Search
Close this search box.

Kementerian Agama Gelar Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) 2024 Serentak di 12.573 Madrasah

PENDIDIKAN
Kementerian Agama kembali menggelar Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) untuk tahun 2024/visi.news/ist

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Kementerian Agama kembali menggelar Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) untuk tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung serentak di 12.573 madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia, melibatkan ratusan ribu siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Pelaksanaan AKMI kali ini menjadi salah satu upaya penting dalam mengukur kompetensi siswa madrasah di bidang literasi membaca, numerasi, sains, dan literasi sosial budaya.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto, menyampaikan bahwa AKMI memiliki tujuan utama untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa dalam berbagai aspek literasi. “AKMI bertujuan mengukur kompetensi siswa madrasah pada aspek literasi membaca, numerasi, sains, dan literasi sosial budaya. Hasil AKMI ini akan menjadi data diagnostik untuk tindak lanjut perbaikan mutu pembelajaran di madrasah,” jelas Sidik saat meninjau pelaksanaan AKMI di MIN 4 Jakarta Selatan, Senin (19/8/2024).

Pelaksanaan AKMI tahun ini diikuti oleh 530.486 siswa dari 34 provinsi, dengan rincian 156.756 siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah, 255.398 siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah, dan 118.132 siswa kelas XI Madrasah Aliyah. Kegiatan asesmen ini berlangsung mulai 19 hingga 30 Agustus 2024. Sidik menekankan pentingnya asesmen ini sebagai metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kompetensi siswa dalam berbagai aspek literasi. “Hasil asesmen dapat dijadikan referensi akademik dalam mendiagnosis kompetensi siswa madrasah, juga sebagai acuan untuk intervensi perbaikan pembelajaran serta kebijakan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga : Pendidikan Moderat di Madrasah, Thobib Al Asyhar Apresiasi Visi Majelis Hukama Muslimin

Dalam pelaksanaan AKMI, Kepala Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Abdul Basit, menjelaskan bahwa asesmen ini dilaksanakan berbasis komputer dengan dua moda, yakni secara online penuh dan semi online. Pada mode online penuh, siswa mengerjakan soal secara langsung pada server pusat, sementara pada mode semi online, siswa mengerjakan soal secara offline pada server madrasah yang kemudian dikirim oleh operator madrasah ke server pusat secara online.

Baca Juga :  BASF Indonesia: Eksplorasi Kimia Seru dengan Kids' Lab dan ProtAct17

Basit juga menambahkan bahwa teknologi yang digunakan dalam AKMI adalah multi-stage test (MST), sebuah teknologi berbasis kecerdasan buatan yang mampu mendeteksi kompetensi siswa dengan cermat. “Infrastruktur teknologi yang digunakan dalam penyelenggaraan AKMI adalah multi-stage test (MST), teknologi berbasis artificial intelligence untuk mendeteksi kompetensi siswa secara cermat. Siswa dapat mengerjakan soal AKMI menggunakan piranti komputer, laptop, tablet, maupun gawai (handphone android),” terang Basit.

Pelaksanaan AKMI diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kompetensi siswa madrasah di seluruh Indonesia, serta menjadi dasar bagi Kementerian Agama dalam mengambil kebijakan strategis demi peningkatan kualitas pendidikan madrasah di masa mendatang.

@rizalkoswara

Baca Berita Menarik Lainnya :