Search
Close this search box.

Kenaikan Tarif Impor Trump, Harga Barang dan Energi Akan Melambung

Presiden AS Donald Trump./visi.news/market watch.

Bagikan :

VISI.NEWS | AMERIKA SERIKAT – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menaikkan tarif impor hingga 25% bagi Kanada dan Meksiko, serta tambahan 10% untuk barang impor dari China. Kebijakan ini diperkirakan dapat mempengaruhi ekonomi AS secara negatif, dengan ancaman inflasi yang lebih tinggi serta harga barang dan energi yang semakin mahal.

Negara-negara tersebut, yaitu Kanada, Meksiko, dan China, merupakan negara pengimpor terbesar bagi AS, berkontribusi sekitar 40% dari total impor AS. Pada tahun 2024, impor barang dari Meksiko mencapai US$466,63 miliar, China US$401,41 miliar, dan Kanada US$377,24 miliar.

Terutama dalam hal energi, AS mengimpor sebagian besar minyak mentah dari Kanada, yang berkontribusi 59% dari total impor minyak mentah AS. Kenaikan tarif 10% pada impor energi ini diperkirakan akan meningkatkan harga minyak, yang bisa berimbas pada harga barang dan energi secara keseluruhan.

Impor mobil penumpang juga didominasi oleh Meksiko, yang mengimpor US$44,31 miliar, atau 22,43% dari total impor kendaraan, sementara Kanada mengimpor US$25,59 miliar atau 12,95%.

Kebijakan tarif yang diusulkan diperkirakan dapat memperlambat ekonomi AS, dengan prediksi penurunan output sebesar 0,4% menurut riset TaxFoundation.org.

Riset tersebut menunjukkan dua skenario dampak tarif. Skenario pertama memperkirakan tarif yang lebih tinggi akan mengurangi output ekonomi jangka panjang hingga 1,3%, sedangkan skenario kedua, yang mencakup tarif yang diusulkan, akan menurunkan output ekonomi sekitar 0,4% sebelum pembalasan dari negara-negara lain.

“Kami memperkirakan tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko serta tarif 10 persen terhadap Tiongkok yang diusulkan untuk mulai berlaku paling cepat pada tanggal 1 Februari 2025 akan menyusutkan output ekonomi sebesar 0,4%,” papar taxfoundation,org dalam risetnya. @ffr

Baca Berita Menarik Lainnya :