Search
Close this search box.

Kenapa Orang Indonesia Gemar Makanan Pedas? Ini Alasannya!

Ilustrasi rempah makanan./visi.news/kaskus.

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Indonesia dikenal sebagai surganya makanan bercita rasa pedas. Dari kudapan ringan seperti mie lidi dan makaroni pedas hingga hidangan utama seperti ayam geprek dan seblak berkuah merah membara, cita rasa pedas sulit dipisahkan dari kehidupan kuliner masyarakat Indonesia.

Meski hidup di iklim tropis yang hangat, kegemaran masyarakat Indonesia terhadap makanan pedas sudah berlangsung selama ratusan tahun. Bahkan, pada masa kolonialisme, sambal menjadi pelengkap wajib di meja makan orang Eropa yang tinggal di Hindia Belanda untuk menyeimbangkan makanan mereka yang terasa hambar dan dingin.

Sejarawan Fadly Rahman dalam bukunya ‘Rijstaffel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942′ mencatat bahwa penggunaan cabai dan sambal di Indonesia sudah menjadi bagian penting dari tradisi kuliner sejak lama. Namun, banyak yang keliru mengira bahwa rempah-rempah, termasuk cabai, digunakan hanya untuk menutupi aroma tidak sedap pada bahan makanan seperti daging.

Lalu rempah-rempah termasuk cabai memiliki sifat antimikroba yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri dan virus. Dalam iklim tropis yang panas dan lembap, mikroorganisme cenderung berkembang lebih cepat. Penggunaan kombinasi rempah seperti kunyit, jahe, lada, dan cabai dapat membantu menjaga makanan dari pembusukan serta mencegah penyakit.

Menurut penelitian yang dikutip IFL Science ketika digunakan bersama, rempah-rempah menunjukkan efek antibakteri yang lebih kuat dibandingkan penggunaannya secara terpisah. Maka tidak heran jika kombinasi rempah-rempah menjadi ciri khas masakan Indonesia.

Selain motif kesehatan, faktor ekonomi dan kemudahan akses rempah-rempah juga mempengaruhi dominasi rasa pedas dalam kuliner Indonesia. Sebagai negara dengan kekayaan rempah melimpah, masyarakat dengan mudah memanfaatkannya sebagai bahan utama masakan.

Meski begitu, hubungan antara rasa pedas dan lingkungan tidak sesederhana yang terlihat. Faktor budaya, ekonomi, dan kesehatan semuanya turut berperan dalam menjadikan rasa pedas sebagai identitas kuat dalam kuliner Nusantara. @ffr

Baca Berita Menarik Lainnya :