VISI.NEWS | BANDUNG – Ketika melihat foto-foto remaja dari tahun 1980-an atau 1990-an, mungkin Anda akan merasa mereka terlihat jauh lebih tua dibandingkan generasi muda di era digital saat ini. Fenomena ini ternyata disebabkan oleh dua faktor utama: bias seleksi dan perubahan gaya hidup.
Bias seleksi mengacu pada kecenderungan untuk melihat masa lalu dengan sudut pandang masa kini. Sebagai contoh, sosok mahasiswa Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan digambarkan memiliki kumis tebal. Tampilan ini wajar pada masanya, namun terasa jauh berbeda jika dibandingkan dengan mahasiswa zaman sekarang yang lebih sering tampil bersih tanpa kumis, wajah glowing, dan gaya berpakaian modern.
Selain bias seleksi, tren mode dan gaya hidup kala itu juga memainkan peran besar. Banyak remaja tahun 70-80an mengikuti tren rambut Elvis Presley atau gaya berpakaian ala Rhoma Irama. Hal ini sama seperti fenomena saat ini, di mana tren dari media sosial memengaruhi penampilan anak muda.
Faktor biologis juga memengaruhi perbedaan penampilan antara generasi lalu dan sekarang. Sebuah penelitian dari Yale School of Medicine dan University of South Carolina pada 2018 menunjukkan bahwa masyarakat yang hidup dalam dua dekade terakhir cenderung terlihat lebih muda dibandingkan generasi sebelumnya.
Perbedaan ini sebagian besar dipicu oleh peningkatan teknologi kesehatan dan kesadaran hidup sehat. Kampanye bahaya merokok, penggunaan skincare, serta tren menjaga pola makan sehat membuat generasi saat ini terlihat lebih segar dan awet muda.
Fenomena ini menunjukkan bahwa perkembangan zaman dan gaya hidup memiliki dampak besar pada penampilan manusia. @ffr