- Jemaah haji Indonesia khususnya asal Jawa Barat telah selesai menjalankan rangkaian ibadah haji sampai puncaknya pada 9 Dzulhijjah 1446 di Arafah. Ustadz Haji Muslihudin melaporkan langsung dari tanah suci perjalanan ibadah haji tahun ini. Berikut laporannya.
VISI.NEWS | MEKKAH — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung, Dr. H. Cece Hidayat, menyampaikan kabar menggembirakan terkait pelaksanaan ibadah haji jemaah asal Kabupaten Bandung. Dalam keterangannya langsung dari Mekkah pada Kamis (12/6/2025) petang, ia mengapresiasi kelancaran seluruh tahapan pelaksanaan haji yang dijalani para jemaah.
“Alhamdulillah, seluruh jemaah haji asal Kabupaten Bandung dapat diberangkatkan dengan baik. Gelombang pertama melalui Madinah dan gelombang kedua langsung ke Mekkah Al Mukarromah. Semua jemaah telah menjalani tahapan-tahapan haji mulai dari Arafah, Muzdalifah, Mina, hingga kembali ke Masjidil Haram,” ujar Cece dengan penuh syukur.


Cece menekankan bahwa seluruh kebutuhan dasar jemaah telah terpenuhi secara maksimal. Fasilitas makanan, minuman, penginapan, dan transportasi diberikan sesuai standar pelayanan haji yang telah ditetapkan. “Pemerintah telah memberikan layanan terbaik dan itu dirasakan langsung oleh para jemaah,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa layanan di Al Mudnaz berjalan sangat baik. Tim kesehatan melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi jemaah, sehingga mereka dapat menjalankan seluruh prosesi ibadah dengan aman dan nyaman. “Ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu Allah,” imbuhnya.
Namun, Cece juga tidak menutup mata terhadap dinamika yang terjadi di lapangan. Ia mengungkapkan adanya sebagian jemaah yang memilih berjalan kaki ketimbang menggunakan bus yang telah disiapkan oleh Musyarik. Hal ini sempat menyebabkan kemacetan saat pergerakan ke Muzdalifah.


“Ini murni karena ketidaksabaran sebagian jemaah. Padahal kendaraan sudah tersedia, namun karena turun ke jalan, bus menjadi terhambat. Tapi secara umum, pelayanan tetap berjalan maksimal,” ujar Cece menjelaskan.
Dari total 2.564 jemaah haji asal Kabupaten Bandung, hanya satu orang yang dilaporkan wafat. Selebihnya berada dalam kondisi sehat dan terkendali, khususnya kloter 7. Cece memuji kerja sama antara jemaah dan tim kesehatan yang dinilai sangat baik dalam menjaga kebugaran selama ibadah.
Selain itu, Cece juga mengaku sangat terkesan dengan kekompakan tim kloter dan ketua regu yang terus membantu dan mendampingi para jemaah. Ia menyoroti pula layanan hotel dan konsumsi yang sangat baik, dengan hotel bintang lima di Madinah dan setara bintang empat di sekitar Masjidil Haram.
“Semua makanan dikirim tepat waktu, kamar bersih dan pelayanan hotel sangat memuaskan. Saya yakin, pengalaman ini akan menjadi cerita berharga yang akan dibagikan para jemaah kepada keluarga dan saudara di tanah air,” ungkap Cece.
Menjelang kepulangan, Cece mengingatkan agar jemaah melaksanakan tawaf Wada pada Kamis malam bakda Isya dan tidak menunggu pagi. “Kita dijadwalkan berangkat dari hotel 19 Juni pukul 9 atau 10 pagi. Harus sudah berada di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, delapan jam sebelumnya,” ujarnya sambil menekankan pentingnya menjaga silaturahmi setelah kembali ke Indonesia.
Di akhir pesannya, Cece berharap agar kekompakan dan kebersamaan selama haji tidak terputus setibanya di tanah air. “Mari kita jaga silaturahmi, tetap terhubung lewat grup-grup yang ada, dan saling mendoakan dalam kebaikan,” pungkasnya.***