VISI.NEWS — Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung (Kesbangpol Kab. Bandung), H. Iman Irianto, mengatakan, selama ini aktivitas Srikandi Pemuda Pancasila mempunyai rasa tanggung jawab moral sebagai mitra kerja dalam penyelenggaraan pembangunan di wilayah Kabupaten Bandung. Terutama dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), politik, dan hal lainnya.
“Saya merasa bangga bisa hadir di acara Musyawarah Cabang II Srikandi Pemuda Pancasila, yang dengan keberadaannya itu bisa turut melakukan antisipasi dan meredam penyebaran paham atau ideologi baru yang bisa begitu mudah di akses oleh generasi muda kita,” katanya usai memberikan sambutan di Gedung Ormas, Selasa (28/7/2020).
Di kesempatan yang sama, Ketua Srikandi Pemuda Pancasila, Hj. Dedeh Setiah, menjelaskan, Srikandi terpisah dari tahun 2017 dan dimulai Muscab pertama tapi masih tetap otonomnya Pemuda Pancasila. Di tahun 2020 ini, saat Muscab II, Srikandi sudah mempunyai AD/ART sendiri terpisah dari Pemuda Pancasila.
Jumlah anggota yang terdaftar sekarang, dikemukakannyq, mencapai 800 orang anggota yang ber-KTA, sementara yang belum mendapatkan KTA berkisar 150 orang. Malah sudah mencapai 85% tersebar di 31 Kecamatan.
Upaya lainnya untuk lebih meningkatkan komunikasi yang harmonis dengan pemerintah, dilakukan Dedeh dengan melayangkan surat pemberitahuan kepada instansi-instansi lain perihal keberadaan Srikandi Pemuda Pancasila.
“Tapi karena kami kaum perempuan seolah diragukan, dan kadang-kadang instansi mengasumsikan kami hanya untuk minta proyek,” ujar Dedeh.
Ditegaskan Dedeh, hal itu tidak akan pernah terjadi, karena Srikandi bisa mandiri dan profesional dalam berbagai aspek tanpa harus meminta proyek. Untuk itu terus dilakukan pembinaan-pembinaan kepada kader-kadernya agar bisa lebih mandiri.
Dia mengaku, kader-kader Srikandi banyak terlibat di kegiatan sosial, seperti Kader Pos Yandu, KB, dan kegiatan sosial lainnya pasti ada keterlibatannya. Dan itu merupakan bukti kemitraan antara Srikandi Pemuda Pancasila dengan Pemkab Bandung. @qia.