Oleh Dr. Mumun Mulyana
TAHUN 2020 – 2021 merupakan tahun keprihatinan kita. Individu prihatin, pedagang prihatin, pendidikan sedang prihatin, semua lapisan sosial masyarakat prihatin yang mendalam. Kekuatan sistem kehidupan, daya tolaknya makin rendah karena imunitas yang makin rendah tatkala diserang virus.
Info peristiwa kematian di media sosial (medsos) bahkan dilihat sendiri, serasa tidak biasa jumlahnya. Saudara, kerabat, pejabat, tetangga….rasanya ga percaya meninggalkan kita.
Namun keprihatinan bertambah di hari ini tatkala membaca peritiwa operasi tangkap tangan (OTT) Disdik Kab Bandung. Lingkungan pendidikan yang nota bene mengembangkan potensi dan ahlak untuk jadi karakter trampil dan baik malah sebaliknya. Apakah sudah hilang rasa empati pada kondisi keprihatinan dua tahun ini?.
Para ahli mengupayakan mencari solusi untuk wabah ini dengan cara meneliti dan mencari vaksin yang bagus, ada yang meneliti obatnya agar cepat sembuh.
Disini malah menghidupkan virus “nahun” walaupun tidak mematikan secara langsung, tapi virus korupsi ini biang keladinya kemiskinan dan menjadi abadi serta berkembangnya kebohongan, manipulatif, dan tindak penyalahgunaan wewenang.
Terahir, dunia pendidikan di Kabupaten Bandung kembali berduka dengan peristiwa ini. Setelah peristiwa yang sama menimpa seorang kabid yang divonis terbukti melakukan pungli tahun lalu. Apalagi OTT ini terjadi di kantor PGRI. Memprihatinkan. Semoga cepat pulih.
(Penulis, dosen, pengurus dewan pendidikan kab bandung, pembina gnpk ri, pengurus komite sekolah)