Search
Close this search box.

Keutamaan Malam Nisfu Syaban dan Amalan yang Dianjurkan

Ilustrasi./visi.news/piqsels.

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Malam Nisfu Syaban adalah satu satu malam yang istimewa dalam Islam. Karena banyak umat muslim yang menantikan malam tersebut.

Kapan Malam Nisfu Syaban?

Dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, Kamis (13/2/2025), dijelaskan bahwa Nisfu Syaban adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan pintu ampunan oleh Allah SWT untuk manusia. Pengertian ini diperkuat oleh hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:

“Jibril telah datang kepadaku pada malam Nisfu Syaban lalu berkata: ‘Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat, oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah sholat, serta angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke langit (Berdo’a)’. Kemudian Nabi bertanya: ‘Apakah arti malam ini?’. Jibril pun menjawab: ‘Malam ini telah dibuka 300 pintu rahmat dan pintu ampunan, Allah SWT orang akan mengampuni dosa sekalian yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Kecuali seorang ahli sihir. Tukang ramal. Orang yang suka bermusuhan. Orang yang suka mengadu domba. Pemabuk. Orang yang durhaka pada kedua orang tuanya. Dan orang yang memutuskan silaturahim. Mereka tidak akan diampuni oleh Allah SWT’,”.

Nah untuk mengetahui kapan jatuhnya malam Nisfu Syaban, simak penjelasannya di bawah ini!

Malam Nisfu Syaban jatuh pada 15 Syaban. Namun, dalam penanggalan Masehi malam Nisfu Syaban jatuh di waktu yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini lantaran perbedaan sistem perhitungan dalam penanggalan kalender Hijriah dan Masehi.

Tanggal 15 Syaban 1446 H jatuh pada hari Jumat, (14/2/2025). Namun, karena pergantian hari dalam penanggalan Islam dimulai ketika memasuki waktu Magrib, maka Nisfu Syaban dimulai pada Kamis (13/2/2025), saat memasuki waktu Magrib.

Amalan Malam Nisfu Syaban

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam penuh keberkahan. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk mengisi malam tersebut dengan berbagai amalan.

Nah berikut ini sejumlah amalan malam Nisfu Syaban yang dapat dikerjakan oleh umat muslim di malam mustajab tersebut sebagaimana dirangkum dari buku ‘Mana Dalil Malam Nisfu Syaban?’ dan buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang disusun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid:

1. Berdoa

Salah satu amalan yang dapat dikerjakan pada malam Nisfu Syaban adalah membaca doa malam Nisfu Syaban. Adapun doa malam Nisfu yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Al-Mushannaf 7/85 adalah sebagai berikut:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ : مَا دَعَا قَطُّ عَبْدٌ بِهَذِهِ الدَّعَوَاتِ إِلَّا وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي مَعِيشَتِهِ ” يَا ذَا الْمَنِّ فَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ، ظَهْرَ اللَّاجِئِينَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ ، إِنْ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمّ الْكِتَابِ شَقِيًّا فَامْحُ عَنِّي اسْمَ الشَّقَاءِ ، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرِ ، فَإِنَّكَ تَقُوْلُ في كِتَابِ { يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ } .

Ibnu Mas’ud berkata: “Tidak seorang pun berdoa dengan beberapa doa berikut kecuali Allah akan melapangkan hidup baginya: “Wahai Dzat pemberi anugerah, maka tak ada yang mampu memberi anugerah pada Mu. Wahai Dzat yang agung dan mulia, pemberi anugerah dan nikmat. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Wahai penolong pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi rasa aman bagi yang ketakutan. Jika Engkau menakdirkan aku di Lauh Mahfudz sebagai orang yang celaka, maka hapuskanlah. Dan tetapkanlah aku di sisi Mu sebagai hamba yang beruntung dan mendapat pertolongan pada kebaikan. Engkau berfirman dalam Al-Quran: “039. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh)” (Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Al-Mushannaf 7/85).

Baca Juga :  Jadwal Sholat Kabupaten Bandung Hari Ini, Kamis 24 April 2025

2. Sholat Sunnah

Pada malam Nisfu Syaban, umat muslim juga dapat melaksanakan sholat sunnah. Namun, perlu ditekankan bahwa sholat sunnah yang dimaksud adalah sholat sunnah mutlak, bukan sholat sunnah yang secara khusus diniatkan di malam Nisfu Syaban.

Demikian halnya yang difatwakan oleh Ibnu Taimiyah:

وَسُئِلَ عَنْ صَلَاةِ نِصْفِ شَعْبَانَ؟ (الْجَوَابُ) فَأَجَابَ : إِذَا صَلَّى الْإِنْسَانُ لَيْلَةَ النِّصْفِ وَحْدَهُ أَوْ فِي جَمَاعَةٍ خَاصَّةٍ كَمَا كَانَ يَفْعَلُ طَوَائِفُ مِنْ السَّلَفِ فَهُوَ أَحْسَنُ. وَأَمَّا الاجْتِمَاعُ فِي الْمَسَاجِدِ عَلَى صَلَاةٍ مُقَدَّرَةٍ. كَالْاِجْتِمَاعِ عَلَى مِائَةِ رَكْعَةٍ بِقِرَاءَةِ أَلْفٍ: { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} دَائِمًا. فَهَذَا بِدْعَةٌ لَمْ يَسْتَحِبَّهَا أَحَدٌ مِنَ الْأَئِمَّةِ. وَاللَّهُ أَعْلَمُ. (مجموع فتاوی ابن تيمية ج 2 ص (469)

“Ibnu Taimiyah ditanyai soal sholat pada malam Nisfu Sya’ban. la menjawab: Apabila seseorang sholat sunah muthlak pada malam Nisfu Sya’ban sendirian atau berjamaah, sebagaimana dilakukan oleh segolongan ulama salaf, maka hukumnya adalah baik. Adapun kumpul-kumpul di masjid dengan sholat yang ditentukan, seperti sholat seratus rakaat dengan membaca surat al Ikhlas sebanyak seribu kali, maka ini adalah perbuatan bid’ah yang sama sekali tidak dianjurkan oleh para ulama”. (Majmú’ Fatáwá Ibnu Taymiyyah, II/469).

3. Membaca Yasin 3 Kali

Pada malam Nisfu Syaban, umat muslim juga dapat membaca surat Yasin setelah Magrib sebanyak tiga kali berturut-turut. Amalan ini dapat dilakukan secara mandiri dan lebih utama secara bersama-sama.

Bacaan Yasin pertama diniatkan untuk meminta umur panjang yang diisi dengan ketaatan kepada Allah SWT, bacaan Yasin kedua diniatkan agar dijaga dari semua bahaya serta diberi keluasan rezeki yang baik serta halal, dan bacaan Yasin yang terakhir diniatkan agar hati merasa cukup dan dianugerahi husnul khatimah.

Kemudian setelah selesai membaca surat Yasin disunahkan membaca doa berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمَ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَتَقْتِيرَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، إِكْشِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bismillaahir rahmaanir rahim. Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu ‘alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in’aam. Laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina wa ma’ manal khaa-ifiin. Allaahumma in kunta katabtanaa indaka fii ummil kitaabi asyiqiyaa’a au mahruumiina au muqtarran ‘alaina fir rizqi fahumllaahumma bifadhlika syaqaawatanaa wa hirmaananaa wa iqtaara arzaaqinaa wa atsbitnaa ‘indaka fii ummil kitaabi su’adaa’a marzuuqina muwaffaqiin lil khairaat. Fa- innaka qulta waqaulukal haqqu fii kitaabikal munzali ‘alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa ‘indahu ummul kitaab. Ilaahii bit tajallil a’zhami fii lailatin nishfi min syahri sya’baanal mukarram allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiimin wa yubram nas-aluka an taksyifa ‘annaa minal balaa-i maa na’lamu wa maa laa na’lam, wa maa anta bihi a’larna. Innaka antal a’azzul akram. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah, dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau- lah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, Pelindung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi Keamanan kepada orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rezeki, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, kejauhan kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab. Tuhan kami, dengan tajalli-Mu (penampakan sifatMu) Yang Maha Besar pada malam Nishfu Sya’ban yang mulia ini, saat setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Paling Mulia dan Paling Pemurah. Dan, semoga Allah senantiasa memberi rahmat serta kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya.”

Baca Juga :  Jadwal Sholat Kabupaten Bandung Hari Ini, Minggu 20 April 2025

4. Mengamalkan Doa Nabi Adam AS

Pada malam Nisfu Syaban, umat muslim juga dapat mengamalkan doa yang dibaca Nabi Adam AS ketika turun ke bumi, thawaf tujuh kali di Ka’bah, dan salat dua rakaat di belakang maqam.

Selanjutnya, Nabi Adam membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّي وَعَلَانِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي، وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤَلِي، وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُقَلْبِيْوَيَقِيْنَا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَرَضِنِي بِقَضَائِكَ.

Allaahumma innaka ta’lama sirrii wa ‘alaaniyati faqbal ma’dzirati, wata’lamu haajatii fa’thinii suaa-li, wata’lamu maa fii nafsii faghfir lii dzambii. Allaahumma innii as-aluka imaanan yubasyiru qalbii wa yaqiinan shaadiqan hattaa a’lamu annahu laa yushiibunii illaa maa katabta lii waraddanibiqadhaa-ik.

5. Berdzikir

Membaca dzikir menjadi salah satu bentuk penghambaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Adapun urutan dan bacaan dzikir yang biasa dilakukan oleh para ulama di bulan Syaban, termasuk pada malam Nisfu Syaban, yaitu:

Membaca Istighfar

Bacaan Istighfar berikut dibaca sebanyak 70 kali.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ

Astaghfirullaaha wa as-aluhut taubah

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima tobatku.”

Membaca Dzikir

Sama dengan bacaan istighfar, bacaan dzikir di bawah ini juga dibaca sebanyak 70 kali.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Laa ilaaha illallaahu wa laa na’budu illaa iyyahu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal musyrikuuna

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya meskipun orang-orang musyrik membencinya.”

Dalil Malam Nisfu Syaban

Malam Nisfu Syaban dijelaskan dalam sejumlah hadits. Hadits-hadits tersebut menegaskan keberadaan malam Nisfu Syaban dan keutamaan malam tersebut.

Baca Juga :  Jadwal Sholat Kabupaten Bandung Hari Ini, Minggu 27 April 2025

Dikutip dari buku ‘Hujjah Ilmiah Amalan di Bulan Syaban’ yang diterbitkan oleh Pustaka Al-Bahjah, salah satu dalil malam Nisfu Syaban adalah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal, dan Imam Ibnu Hibban.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pada malam mulia tersebut, Allah menyeru hamba-Nya untuk mendapatkan ampunan yang sangat banyak, lebih banyak daripada jumlah bulu domba Bani Kilab.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كِلَبٍ

Dari Sayyidah Aisyah RA beliau berkata: “Aku kehilangan Rasulullah SAW pada suatu malam. Kemudian aku keluar dan aku menemukan beliau di pemakaman Baqi’ Al-Gharqad” maka beliau bersabda “Apakah engkau khawatir Allah dan RasulNya akan menyia-nyiakanmu?” Kemudian aku berkata: “Tidak wahai Rasulullah SAW, sungguh aku telah mengira engkau telah mendatangi sebagian isteri-isterimu”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menyeru hamba-Nya di Malam Nisfu Syaban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab (maksudnya pengampunan yang sangat banyak).” (HR. Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban beliau berkata hadits ini shahih).

Selain itu, keutamaan malam Nisfu Syaban juga dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi. Rasulullah SAW bersabda bahwa pada malam Nisfu Syaban, umat muslim dianjurkan untuk sholat malam dan berpuasa di siang harinya. Sebab pada malam tersebut Allah menyeru hamba-Nya setelah tenggelamnya Matahari.

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ : أَلَا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ : أَلا كَذَا … أَلا كَذَا … حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ

Artinya: Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila tiba malam Nisfu Syaban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: ‘Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengabulkan hajat hambanya yang memohon pada waktu itu)…. Adakah yang demikian…. sampai terbit fajar.”

Itulah informasi terkait jadwal malam Nisfu Syaban 2025. Semoga bermanfaat! @desi

Baca Berita Menarik Lainnya :