VISI.NEWS | JAKARTA – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memberikan perhatian serius terhadap persoalan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di sejumlah daerah.
Ridwan menilai, banyak wilayah saat ini mulai menghadapi kesulitan akses air bersih yang dikhawatirkan dapat memicu krisis lebih besar.
Dalam Rapat Kerja dengan Menteri PU, Ridwan menyampaikan bahwa problem air bersih sudah mulai “meledak” di masyarakat akibat meningkatnya kebutuhan dan keterbatasan pasokan.
“Pak Menteri harus perhatikan soal air ini. Persoalan SPAM perlu mendapat perhatian khusus, karena sekarang banyak masyarakat di berbagai kota yang sulit mendapatkan air,” ujar Ridwan dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama Menteri Pekerjaan Umum, Senin (17/11/2025).
Politisi Partai Golkar tersebut menyoroti kondisi daerah pemilihannya, khususnya Kabupaten Muna dan Kota Kendari, yang menurutnya mengalami kesulitan air bersih cukup serius. Ridwan meminta agar kedua daerah tersebut diprioritaskan dalam program SPAM tahun 2026.
“Kabupaten saya tidak punya air, susah sekali airnya, begitu juga Kota Kendari. Kalau bisa, SPAM untuk daerah kami segera diperhatikan pada 2026,” tambahnya.
Ridwan pun mengarahkan permintaan tersebut kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya, agar memasukkan peningkatan layanan SPAM sebagai program prioritas.
Menurutnya, penanganan air bersih tidak bisa ditunda karena bersinggungan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat.
Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk serta aktivitas perkotaan, Ridwan khawatir krisis air akan menjadi masalah nasional jika pemerintah tidak bergerak cepat.
“Soal SPAM ini, Saya berharap ini bisa menjadi perhatian khusus untuk Kementerian PU,” tutupnya. @givary












