VISI.NEWS – Manusia terlahir dalam kondisi kudus atau suci. Namun setelah dewasa terkotori oleh perilaku buruk yang dalam ajaran Islam disebut perbuatan dosa.
Hal itu normal-normal saja karena memang manusia bukan malaikat yang steril dari dosa. Menjadi tidak normal menurut hukum atau syariat Islam jika tetap berbuat dosa padahal dia sudah tahu bahwa itu perbuatan dosa. Jelasnya, kita jangan bangga dengan perbuatan dosa karena hal itu akan sangat merugikan.
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dengan berbuat dosa. Ketika berbuat dosa, seorang Muslim harus langsung melakukan taubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Namun, ada sebagain orang yang justru bangga ketika berbuat dosa.
Lalu, apa konsekuensi bagi orang yang bangga atas dosa yang dilakukannya?
Dalam kitabnya yang bejudul “Nashaihul ‘Ibad”, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa sebagian ahli zuhud, yakni orang yang tidak begitu mempedulikan kehidupan dunia dan hanya mengambil cukup pada apa yang sangat mereka butuhkan saja, berkata:
“Barangsiapa yang berbuat dosa sementara dia tertawa atau merasa senang dan bangga dengan dosa yang dia tanggung, maka kelak Allah akan memasukkannya ke neraka dalam keadaan menangis. Karena seharusnya dia menyesal dan beristigfar pada Allah SWT karena dosanya itu.
Dan barang siapa yang taat kepada Allah, sementara dia menangis karena malu dan takut kepada Allah atas kelalaiannya dalam ketataan itu, maka kelak Allah akan memasukkannya ke surga dalam keadaan tertawa atau sangat bahagia, sebab ia telah memperoleh apa yang ia inginkan, yakni ampunan Allah.”
Suatu hari, Rasulullah saw. juga telah mengingatkan bahwa umat Islam akan mendapatkan ampunan, kecuali yang bangga berbuat dosa.
كُلُّ أَمَّتِى مُعَافًى إِلاَّ الْمُجَاهِرِينَ
“Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa.”
Namun, sayangnya di zaman media sosial ini masih banyak orang justru bangga dalam berbuat dosa. Mereka bahkan tak malu mempertontonkan auratnya. Padahal, perbuatan mereka sama saja dengan menantang hukum Allah dan itu akan mempercepat turunnya azab Allah.
ما ظهرَ في قومٍ الزِّنا والرِّبا ؛ إلَّا أحلُّوا بأنفسِهِم عذابَ اللهِ
“Tidaklah perbuatan zina dan riba itu telah tampak secara terang-terangan di suatu kaum, kecuali mereka telah menghalalkan azab Allah bagi mereka sendiri.” (Hais riwayat Ahmad dari Abdullah bin Mas’ud). @fen/republika.co.id