VISI.NEWS – Setelah bocah Kiki (11) murid SDN Sukahati, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diberitakan VISI.NEWS (lihat: Dampak Covid-19, Kiki, Murid Kelas 5 SD Berkeliling Jualan Buah-buahan untuk Bantu Beli Beras), langsung “dilongok” oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (17/9) petang.
TKSK Cileunyi di bawah komando Yudhie Yudistira dan petugas lainnya segera bergerak cepat mendatangi rumah orang tua Kiki dan menemui kedua orang tuanya, Dodo (50) dan Ny. Tati (48).
“Apa yang diceritakan Kiki ke wartawan memang benar adanya. Hanya yang salah alamatnya. Orangtua Kiki bukan di Kp. Ciguruwik RT 04/RW 12 Desa Cinunuk, tapi di Kp. Cipondohgirang RT 04/RW 12 Desa Cinunuk,” terang Yudhie via telepon selulernya.
Diberitakan, Kiki, murid kelas V SDN Sukahati, Desa Cinunuk terpaksa jualan buah-buahan untuk membantu orang tuanya membeli beras. Kiki, anak ke-4 dari 6 bersaudara ini terpaksa jualan buah buahan berkeling akibat terdampak Covid-19. Bahkan Dodo, ayahnya kini terbaring sakit karena patah kaki saat bekerja jadi kuli bangunan.
Menurut Yudhie, setelah dilakukan “home visit” oleh TKSK Kec. Cileunyi dan petugas Dinsos Kab. Bandung bahwa Kiki sebenarnya tinggal di RT. 03/RW 12 Kampung Cipondohgirang, Desa Cinunuk. Status rumah yang dihuni keluarga Kiki kontrak.
“Ny. Tati ibu Kiki asli Ciamis dan Dodo, ayah Kiki asli Cinunuk dengan pekerjaan jadi tukang rongsokan dan sekali-kali kuli serabutan.
“Keluarga Pak Dodo anaknya 7 dan 1 di antaranya Kiki anak ke 5,” kata Yudhie.
Dikatakan Yudhie keseharian Kiki memang menjual buah-buahan untuk membantu orang tuanya. Sehari bisa mendapatkan Rp 20 hingga Rp 30 ribu.
“Uangnya diberikan kepada orang tuanya untuk membeli beras yang kebetulan saat ini bapaknya sedang sakit,” kata Yudhie.
Tak Terima Bansos
Ketika ditanya apakah betul keluarga Kiki belum pernah mendapatkan bantuan sosial dampak Covid-19. Yudhei membenarkan keluarga Kiki belum mendapat bantuan baik dari BLT DD (Dana Desa), Pemprov, Kemensos ataupun Pemkab Bandung baik uang tunai ataupun sembako.
“Persoalannya, keluarga Kiki tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP). Termasuk tidak punya KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dan PKH (Program Keluarga Harapan).
Hal ini karena terganjal administrasi kependudukan. Kel. Dodo belum memiliki Kartu Keluarga (KK). Soalnya Ny. Tati asal Ciamis belum mengurus surat pindah ke Kab. Bandung” terang Yudhie.
Sehingga lanjut Yudhie, bantuan tidak dapat diterima oleh keluarga Dodo, seperti bansos dampak Covid-19, termasuk bantuan pendidikan.
“Yang menjadi kendala jelas administrasi kependudukan jadi bantuan terganjal. Tapi itu tidak jadi persoalan dan TKSK segera koordinasi dengan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Pusat Kesejahteraan Sosisl (Puskesos) Desa Cinunuk agar segera dapat memfasilitasi keluarga Dodo. Pasalnya kel. Dodo benar-benar miskin perlu ditolong, apalagi terkena dampak Covid-19,” pungkas Yudhie. @yas













