VISI.NEWS | SOREANG – Raden Tumenggung Ardikusumah bin Raden Abdurrahman adalah tokoh sejarah yang memiliki peran penting dalam sejarah Bandung. Ia adalah Bupati Bandung yang kedua (memerintah tahun 1681 – 1704), sekaligus Bupati Bandung yang pertama di dalam era kekuasaan kompeni (VOC).
Raden Tumenggung Ardikusumah lahir di Kp. Gajah Eretan, Gajah Mekar, Soreang, Kabupaten Bandung. Ia adalah putra dari Raden Abdurrahman, yang merupakan Bupati Bandung yang pertama (memerintah tahun 1641 – 1681). Raden Abdurrahman sendiri adalah putra dari Pangeran Rangga Gempol I, yang merupakan keturunan dari Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran.
Raden Tumenggung Ardikusumah menggantikan ayahnya sebagai Bupati Bandung setelah ayahnya meninggal pada tahun 1681. Pada masa pemerintahannya, ia menghadapi tantangan dari VOC, yang mulai mengintervensi urusan pemerintahan di wilayah Priangan. Raden Tumenggung Ardikusumah berusaha menjaga kesejahteraan dan keamanan rakyatnya, serta menjalin hubungan baik dengan para bupati lainnya.
Salah satu prestasi Raden Tumenggung Ardikusumah adalah membangun jalan raya yang menghubungkan Bandung dengan Cianjur, Bogor, dan Batavia. Jalan raya ini memudahkan pergerakan dan perdagangan antara wilayah-wilayah tersebut. Raden Tumenggung Ardikusumah juga membangun beberapa masjid dan pesantren di Bandung, sebagai pusat penyebaran agama Islam.
Raden Tumenggung Ardikusumah meninggal pada tahun 1704 dan dimakamkan di Astana Kalong Tarogong Kidul Garut. Ia digantikan oleh putranya, Raden Ardisuta (Tumenggung Anggadireja I), yang diangkat menjadi Bupati Bandung setelah Pemerintah Belanda mengadakan pertemuan dengan para bupati wilayah Priangan di Cirebon.
Raden Tumenggung Ardikusumah adalah salah satu tokoh yang berjasa dalam membangun dan mempertahankan Bandung di masa-masa sulit. Ia dihormati dan diingat sebagai Bupati Bandung yang bijaksana, adil, dan berani.
@mpa