Search
Close this search box.

Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Utama Penurunan Stunting di Kabupaten Tangerang

Tangerang
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, dr. Achmad Muchlis, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam upaya menurunkan dan mencegah stunting di wilayahnya/visi.news/ist

Bagikan :

VISI.NEWS | TANGERANG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, dr. Achmad Muchlis, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam upaya menurunkan dan mencegah stunting di wilayahnya. Hal ini ia sampaikan dalam acara Evaluasi Intervensi Gizi Spesifik Stunting dengan Lintas Sektor yang berlangsung di Gedung Dharma Wanita Kabupaten Tangerang, Kamis (15/8/2024).

“Upaya konvergensi akan terwujud apabila program kegiatan dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi dengan saling berkolaborasi dari semua sektor terkait,” ujar Muchlis. Menurutnya, tanpa sinergi yang kuat, usaha untuk mengurangi angka stunting tidak akan maksimal.

Salah satu bentuk kolaborasi lintas sektor yang telah dilakukan adalah melalui program Gerebek Posyandu. Dalam program ini, dilakukan pengukuran dan penimbangan terhadap balita di berbagai posyandu. Berdasarkan hasil pencatatan pada bulan Juni 2024, ditemukan bahwa 7,7 persen dari sekitar 233.525 balita yang ditimbang mengalami stunting.

Muchlis menekankan bahwa balita yang teridentifikasi memiliki masalah gizi harus segera mendapatkan intervensi. “Harapannya balita-balita bermasalah gizi yang ditemukan saat Gerebek Posyandu dapat diintervensi sesegera mungkin. Intervensi juga diharapkan dapat dilakukan secara konvergen oleh semua pihak terkait sehingga hasilnya lebih optimal,” tambahnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kabupaten Tangerang, dr. Sri Indriyani, mengungkapkan bahwa Pemkab Tangerang telah melaksanakan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. “Kami telah melakukan sejumlah intervensi seperti pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, serta pemberian tambahan asupan gizi bagi balita yang mengalami gizi kurang,” jelas Sri.

Baca Juga : Pemkab Tangerang Gelar Bazar Pangan Murah, Tekan Inflasi dan Bantu Kebutuhan Warga

Lebih lanjut, Sri menambahkan bahwa intervensi ini dilakukan melalui beberapa program yang melibatkan kerja sama lintas sektor. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penambahan titik lokasi khusus penurunan stunting, yang kini telah meningkat dari 15 desa menjadi 20 desa pada tahun 2024.

Baca Juga :  Prakiraan Cuaca Kota Bandung Hari Ini, Sabtu 07 September 2024

Komitmen Pemkab Tangerang terhadap upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting juga diwujudkan dengan dibentuknya Tim Gebrak Tegas. Tim ini merupakan Gerakan Bersama Atasi Kemiskinan Ekstrim dan Cegah Stunting yang telah tertuang dalam SK Bupati Tangerang nomor 400/Kep.1176-Huk/2023, yang mempertegas dedikasi pemerintah daerah dalam menuntaskan masalah stunting secara komprehensif.

@rizalkoswara

Baca Berita Menarik Lainnya :