Komisi VIII DPR RI Pertanyakan Fasilitas Jamaah Haji di Armuzna

Editor Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti memperlihatkan makanan yang diberikan pada jemaah haji Indonesia di Armuzna. /visi.news/ist
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | JAKARTA – Komisi VIII DPR RI mempertanyakan fasilitas bagi jamaah haji di Arafah, Mudzalifah dan Mina (Armuzna) yang tidak signifikan dibanding kenaikan biaya masyair (biaya untuk fasilitas wukuf) yang naik mencapai 300 persen. Demikian dilaporkan Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti dari Arab Saudi melalui keterangan pers tertulisnya, Jumat (8/7/2022).

“Kami mempertanyakan sebab kenaikan biaya masyair itu besar, hampir 300 persen dari 1.900 SAR menjadi hampir 6.000 SAR tetapi fasilitas yang diterima jamaah tidak signifikan,” katanya seusai melakukan kunjungan pengawasan ke pemondokan jamaah asal Jawa Tengah di Jarwal, Arab Saudi.

Menurut Endang, dengan kenaikan biaya yang sangat besar, yang totalnya mencapai Rp1,4 Triliun dan harus dibayarkan dalam waktu singkat atau nyaris hanya satu pekan sebelum jamaah Indonesia mulai berangkat ke Arab Saudi, kenaikan biaya masyair itu dia nilai terlalu berlebihan.

Endang menceritakan, pihak Syarikah yang saat ini menjadi penyelenggara ibadah haji di Arab Saudi beralasan bahwa kenaikan biaya masyair itu terpaksa dilakukan untuk memperbaiki fasilitas di Armuzna seperti untuk pembelian kasur, tenda, AC dan lain-lain yang rusak akibat dua tahun tidak ada penyelenggaraan haji.

“Sebab setelah kami cek fasilitas-fasilitas jamaah haji di Armuzna juga tidak sebagus yang diperkirakan. Karena kalau saya lihat kasurnya juga tidak bagus-bagus amat tetapi berupa kasur kecil dan tipis sekali sehingga tidak sesuai dengan kenaikan biaya masyair yang sangat tinggi,” kata Anggota Fraksi Partai Golkar DPR/MPR RI ini menegaskan.

Srikandi Beringin ini menambahkan, untuk fasilitas makanan bagi jamaah haji Indonesia sempat ada masalah juga misalnya terlambat. Namun begitu, permasalahan mengenai makanan jamaah ini bisa segera diatasi dengan cara mengganti dengan catering.

Baca Juga :  Merajut Komitmen Berkearifan Budaya Daerah dalam Refleksi Kebangsaan Akhir Tahun

Di luar itu, Wakil Rakyat dari Dapil Jateng IV (Kabupaten Sragen, Wonogiri dan Karanganyar) ini menilai fasilitas lain seperti pemondokan jamaah sudah sesuai dengan standar. “Alhamdulillah kalau kamar jamaah saya lihat sudah sesuai dengan standar pemondokan haji,” katanya.

Legislator Senayan selama dua periode ini juga mengingatkan agar fasilitas yang diterima jamaah harus sesuai dengan standar. “Karena terus terang saja kita ini sudah diminta untuk menyetujui penambahan anggaran oleh Kemenag pada penyelenggaraan haji tahun ini, tetapi kalau hasilnya tidak sesuai dengan penambahan anggaran itu tentu kita kecewa,” demikian aktivis perempuan senior dari Jateng ini.@sim

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Jamaah Haji Bermalam di Muzdalifah Setelah dari Arafah

Sab Jul 9 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | MUZDALIFAH – Jamaah haji memulai ritual bermalam di Situs Suci Muzdalifah setelah turun dari Arafah. Setelah matahari terbenam hari Kamis petang, jamaah mulai bergerak ke Muzdalifah, dengan tertib, tenang dan khusuk banyak membaca Talbiyah. Pergerakan jemaah haji lancar di tengah langkah-langkah pencegahan dan layanan terpadu yang telah diatur […]