VISI.NEWS – Pemerintah Arab Saudi akan mengadakan umrah fase ketiga pada 1 November nanti. Dalam fase tersebut, akan direncanakan umrah untuk jemaah internasional. Namun, sampai saat ini belum diumumkan lebih lanjut apakah jemaah Indonesia diizinkan mengikut umrah.
Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj mengatakan, sangat disayangkan apabila dalam situasi ini jika ada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang berani merekrut calon jemaah.
“Sangat disayangkan, padahal belum ada kepastian kapan ibadah umrah bisa dilakukan oleh negara Arab Saudi. Terlebih mereka yang mestinya sudah berangkat pada medio Februari hingga Juni sampai saat ini belum ada kejelasan,” kata Mustolih, Rabu (7/10), seperti dilansir republika.co.id yang mengkonfirmasinya.
Lebih lanjut Mustolih mengimbau masyarakat agar hati-hati dalam melihat latar belakang dan trade record travel tersebut apakah memiliki izin. Kalaupun ada, apakah masih berlaku. Sebab, merekrut calon jemaah saat ini masih sangat riskan karena situasinya yang serba tidak pasti. Termasuk penerbangan umrah masih belum dibuka.
“Karenanya Kemenag sebagai regulator dan pengawas harus mulai melakukan pemantauan, jangan sampai masyarakat tidak teredukasi dan dirugikan,” ujar dia.
Sebelumnya Arab Saudi akan membuka umrah fase kedua pada 18 Oktober nanti. Sampai saat ini pemerintah Arab Saudi masih sangat hati-hati dalam menyelenggarakan ibadah umrah.
Oleh karena itu, dilakukan dengan sangat terbatas dan portokol ketat. Bahkan waktunya pun dibatasi hanya beberap jam dan izin hanya diberikan kepada penduduk domsetik.
Bila kegiatan ini lancar, maka nantinya perlahan akan dibuka bagi penduduk negara luar Arab Saudi, dengan catatan tidak ada kasus Covid-19 yang signifikan. @fen