VISI.NEWS | JAKARTA – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian prihatin dengan situasi di internal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) usai mencuatnya aksi unjuk rasa pegawai yang mengkritik kepemimpinan dari Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
“Sebagai mitra kerja Komisi X DPR RI kami turut prihatin atas kondisi yang terjadi di kantor Kemendikti Saintek RI,” kata Hetifah kepada awak media di Jakarta, Selasa (21/01/2025).
Hetifah berharap, kisruh yang terjadi di internal Kemendikti saintek dapat terselesaikan secara baik-baik. Hetifah berharap, permasalahan ini tidak mengganggu kinerja dan pelayanan Kemdikti saintek RI kepada masyarakat.
“Kami berharap permasalahan yang terjadi secara internal di lingkungan Kemdikti saintek RI dapat diselesaikan dengan baik dan tidak mengganggu kinerja dan pelayanan yang dilakukan oleh Kemendikti Saintek RI,” ungkap Hetifah.
Dengan demikian, Hetifah mendorong, Kemdikti saintek dapat melakukan evaluasi internal yang transparan dan independen guna menelusuri kebenaran tudingan terhadap Menteri Satryo dari para pegawainya.
“Menurut saya, apapun masalahnya, sebaiknya Kemendikti Saintek segera melakukan evaluasi internal yang transparan dan independen guna menelusuri kebenaran tudingan terhadap Pak Satryo,” beber dia.
Politikus Partai Golkar ini menambahkan, Kemendikti Saintek RI juga perlu membuka ruang dialog dan pendekatan secara persuasif dengan para pegawai yang merasa dirugikan.
Hetifah menekankan, pentingnya Kemendikti Saintek mencari solusi yang adil dan konstruktif atas masalah ini.
“Penting bagi kementerian untuk membuka ruang dialog, pendekatan secara persuasif, dengan para pegawai yang merasa dirugikan, untuk mencari solusi yang adil dan konstruktif,” tandas dia.
Diketahui, nama Mendikti Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi sorotan pada Senin (20/1/2025). Hal ini disebabkan oleh kontroversinya yang memicu ASN Kemendikti Saintek demo besar-besaran.
Sosok Mendikti ini didemo akibat kasus dugaan penyalahgunaan kekuasaan. Dugaan ini terbukti dalam spanduk demo yang dibentangkan oleh ASN Dikti. @givary