VISI.NEWS – Korban meninggal akibat gempa bumi Magnitudo 7.2 di Haiti saat ini mencapai 1.297 orang.
Sejumlah negara tetangga mulai mengirim bantuan ke Haiti usai gempa. Petugas penyelamat juga berkejaran dengan waktu untuk menemukan korban selamat ataupun meninggal yang tertimbun reruntuhan bangunan sebelum badai Grace menghantam.
Seperti dilansir Cnnindonesia.com dari Reuters, Kepala Badan Garda Sipil Haiti, Jerry Chandler, menyatakan rumah sakit di negara itu kewalahan menampung lebih dari 5.700 orang pasien yang terluka akibat gempa. Sebab sebagian dari rumah sakit itu juga mengalami kerusakan usai gempa.
Haiti saat ini tengah dipusingkan dengan pandemi Covid-19, ancaman Badai Grace, pergolakan politik setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli lalu, krisis ekonomi dan aksi kekerasan dan kejahatan yang dilakukan kelompok geng.
Sejumlah gereja, hotel hingga sekolah rusak berat akibat guncangan gempa. Bangunan penjara di Haiti di Les Cayes dekat pusat gempa juga rusak, dan dimanfaatkan oleh para tahanan untuk kabur.
Sebanyak 13.694 rumah ambruk dan 13.785 rumah rusak berat di tiga wilayah yang paling parah terdampak gempa.
Pemerintah Haiti saat ini mengizinkan lembaga bantuan mendirikan tenda darurat tetapi diwajibkan mengikuti arahan penanganan bencana dari kementerian terkait.
Sejumlah relawan internasional, dokter, dan tim penyelamat saat ini menunggu giliran berangkat dari Bandara Port-au-Prince menuju Les Cayes.
Badai Grace yang diperkirakan bakal menerjang Haiti pada Senin dikhawatirkan bakal memicu curah hujan tinggi yang bisa menyebabkan banjir bandang.
“Kami juga bersiap menghadapi Badai Grace,” kata Chandler. @fen