VISI.NEWS | JAKARTA – Lembaga survei Skala Data Indonesia (SDI) merilis temuan terbaru mereka terkait pelaksanaan Pilpres 2024 termasuk elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden.
Berdasarkan hasil sigi SDI, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul, disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Publik akan memilih Prabowo-Gibran sebanyak 45,7 persen. Kemudian disusul Anies-Muhaimin sebesar 27,6 persen dan terakhir Ganjar Mahfud sebesar 16,9 persen,” jelas Direktur Skala Data Indonesia, Azka Abdi Amrurobbi, dalam keterangan persnya kemarin seperti dikutip KBA News dari kanal YouTube @METRO TV, pagi ini.
Sementara responden yang belum menentukan pilihan (undecided voters), menjawab tidak tahu atau tidak menjawab, sebanyak 9,8 persen. Karena itu menurutnya, pergerakan elektabilitas paslon ini masih dinamis. Terlebih sebesar 19,6 persen responden menyatakan masih dapat mengubah pilihan (swing voters).
“Jadi hasil ini kami rasa masih dinamis, masih bisa berubah. Terutama dilihat dari undecided voters dan swing voters,” ungkapnya.
Dengan pergerakan elektabilitas paslon capres-cawapres yang masih dinamis, dia melanjutkan, belum bisa diketahui apakah pilpres akan berlangsung satu putaran atau dua putaran.
Selain elektabilitas paslon, SDI juga memotret penilaian masyarakat terkait pelaksanaan debat capres ketiga pada Minggu 7 Januari 2024 lalu. Di antara tiga capres, Anies yang paling diunggulkan dalam debat yang mengangkat tema soal pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik tersebut. Meskipun mayoritas responden menjawab tidak tahu.
“(Responden) belum bisa mengunggulkan (paslon mana) sebanyak 36 persen. Anies Baswedan memperoleh 25,6 persen dan juga Prabowo Subianto mendapat nilai 25,5 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo itu hanya memperoleh 12,8 persen dari penilaian masyarakat tentang siapa unggul dalam debat capres 7 Januari,” tandasnya.
Survei SDI ini dilaksanakan dalam rentang waktu 13-21 Januari 2024 dengan motode tatap muka langsung. Survei SDI ini dilakukan dengan sampel 1.240 orang dengan teknik sampling multi-stage random sampling yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error kurang lebih 2,78 persen dan level of confidence 95 persen.
@mpa/kba
