Search
Close this search box.

Kuota Haji Kabupaten Bandung 2026 Turun 82,3%, Ini Rinciannya

PC Muslimat NU Kabupaten Bandung menggelar kegiatan peragaan manasik haji II yang diikuti 6.000 peserta di area AMTC teras Lembang, Sabtu (2/8/2025). /visi.news/bambang melga

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Kuota jemaah haji asal Kabupaten Bandung tahun 2026 mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data resmi yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat, jumlah kuota haji Kabupaten Bandung tahun 2026 tercatat hanya 430 jemaah, turun tajam dari 2.425 jemaah pada tahun 2025. Penurunan tersebut mencapai 82,3 persen, dan menjadi salah satu yang terbesar di provinsi ini.

Plt. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bandung, Asep Saepulloh, membenarkan penurunan kuota tersebut. Ia menyebutkan bahwa kebijakan pengurangan dilakukan secara nasional karena adanya penyesuaian alokasi kuota global yang diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia untuk musim haji 2026.

“Benar, kuota kita turun cukup signifikan. Hal ini akibat dari redistribusi kuota secara nasional yang menyesuaikan pembagian antarprovinsi dan kabupaten/kota di Indonesia,” ujar Asep, Kamis (13/11/2025).

Menurutnya, prioritas kuota 2026 akan diberikan kepada jemaah lanjut usia (lansia) dan mereka yang sudah tertunda berangkat selama dua tahun terakhir. “Kebijakan ini untuk mengakomodasi calon jemaah yang tertunda dan sudah menunggu lama. Kami harap masyarakat bisa memahami dan tetap bersabar,” imbuhnya.

Dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Kabupaten Bandung menempati urutan ke-7 dalam daftar daerah dengan penurunan kuota paling besar. Penurunan paling drastis dialami Kabupaten Cianjur dengan penurunan 95,5%, disusul Kabupaten Garut dan Kota Banjar yang sama-sama turun 94%. Sementara itu, Kota Tasikmalaya justru mencatat peningkatan tertinggi hingga 115,7% dibanding tahun sebelumnya.

Berikut daftar 10 daerah dengan penurunan kuota haji paling besar di Jawa Barat tahun 2026:

1. Kabupaten Cianjur – 1.305 menjadi 59 (-95,5%)
2. Kabupaten Garut – 1.805 menjadi 109 (-94,0%)
3. Kota Banjar – 168 menjadi 10 (-94,0%)
4. Kabupaten Sukabumi – 1.535 menjadi 124 (-91,9%)
5. Kabupaten Sumedang – 824 menjadi 72 (-91,3%)
6. Kabupaten Bandung Barat – 1.066 menjadi 127 (-88,1%)
7. Kota Sukabumi – 243 menjadi 28 (-88,5%)
8. Kabupaten Bandung – 2.425 menjadi 430 (-82,3%)
9. Kabupaten Tasikmalaya – 1.399 menjadi 305 (-78,2%)
10. Kabupaten Subang – 1.126 menjadi 244 (-78,3%)

Baca Juga :  Cek Utang Sekarang! Tak Pakai BI Checking Lagi

Meski banyak daerah mengalami penurunan, sejumlah wilayah di Jawa Barat justru mendapat penambahan kuota. Kota Bekasi naik 89,9%, Kabupaten Bekasi 70,7%, dan Kabupaten Indramayu 69,8%. Peningkatan terbesar terjadi di Kota Tasikmalaya, yang tahun ini mendapat tambahan lebih dari dua kali lipat kuota sebelumnya.

Deden menjelaskan, mekanisme pembagian kuota diatur berdasarkan jumlah daftar tunggu, kesiapan administrasi, dan faktor pemerataan antarwilayah. “Jadi meskipun kuota turun di satu daerah, di daerah lain bisa naik, tergantung dari jumlah jemaah yang sudah siap dan kelengkapan datanya,” jelasnya.

Pihak Kemenag Kabupaten Bandung juga berencana memperketat koordinasi dengan pemerintah daerah dan Kantor Urusan Agama (KUA) di tingkat kecamatan untuk memastikan proses validasi data jemaah berjalan lebih cepat. “Kami ingin memastikan agar mereka yang sudah menunggu bisa tetap berangkat secepat mungkin sesuai prioritas,” pungkas Deden.

Dengan penurunan besar ini, daftar tunggu calon jemaah haji asal Kabupaten Bandung diperkirakan akan semakin panjang. Namun, Pemkab Bandung bersama Kemenag setempat berharap, penyesuaian ini bersifat sementara dan akan kembali normal seiring dengan pembukaan kuota tambahan oleh Pemerintah Arab Saudi pada tahun-tahun berikutnya.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :