VISI.NEWS | BANGKA BELITUNG – Proses pembangunan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (STIAKIN) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami kemajuan signifikan dengan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) yang bertugas mengkoordinasikan semua aspek pengembangan dan implementasi proyek tersebut. STIAKIN diharapkan menjadi sarana penting bagi pendidikan tinggi agama Khonghucu di Babel, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat serta umat Khonghucu di Indonesia.
Pada Rabu, (26/6/2024), Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Kementerian Agama, Susari, menegaskan pentingnya keberadaan STIAKIN sebagai wujud komitmen negara terhadap keberagaman agama di Indonesia. Ia menyatakan bahwa pembentukan Pokja adalah langkah strategis untuk memastikan kesuksesan pembangunan STIAKIN, dengan peran utama dalam mengatasi berbagai hambatan komunikasi dan memfasilitasi berbagai pihak terlibat.
Proses pembentukan Pokja melibatkan berbagai unsur, termasuk Kemenag Provinsi, Forkompimda, serta tokoh-tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan. Pertemuan-pertemuan ini diharapkan dapat menampung berbagai aspirasi dari masyarakat sekitar dan pihak-pihak terkait lainnya, untuk memastikan bahwa STIAKIN tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal namun juga menjadi pusat pembelajaran yang berkualitas.
Firmantasi, Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Babel, menambahkan bahwa dukungan dari masyarakat terhadap pendirian STIAKIN sangat kuat. Masyarakat setempat menyambut baik kehadiran STIAKIN karena hal ini memungkinkan generasi muda Tionghoa untuk memperoleh pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan daerah.
Pendirian STIAKIN di Babel bukan sekadar proyek infrastruktur pendidikan, tetapi juga simbol dari integrasi dan inklusi dalam konteks keberagaman agama di Indonesia. Diharapkan bahwa dengan adanya STIAKIN, kebutuhan akan pendidikan tinggi agama Khonghucu dapat terpenuhi secara lebih baik, memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan sosial dan ekonomi di wilayah tersebut.
Proses pembangunan STIAKIN terus dipantau dengan ketat oleh pemerintah dan masyarakat, dengan harapan bahwa fasilitas ini dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat nyata bagi semua pihak yang terlibat. Kementerian Agama berkomitmen untuk terus mendukung dan memastikan kelancaran proses pembangunan ini, sebagai bagian dari upaya lebih luas dalam meningkatkan aksesibilitas pendidikan tinggi untuk semua kelompok agama di Indonesia.
@rizalkoswara