VISI.NEWS – Muhammad Qasim Omsha, warga negara Turki asal Suriah, menyatakan kegembiraan dan rasa gembiraannya yang luar biasa karena mendapatkan kesempatan untuk melakukan ibadah haji tahun ini.
“Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan saya karena telah mendapatkan kesempatan ini. Pengaturan luar biasa yang saya saksikan di tempat-tempat suci itu di luar bayangan saya, ” katanya sambil berterima kasih kepada otoritas Saudi atas ketelitian mereka pada perawatan dan keselamatan para peziarah.
Berbicara kepada Okaz / Saudi Gazette, Omsha memuji layanan dan fasilitas hebat yang dinikmati para peziarah di Mekah dan tempat-tempat suci lainnya. “Kami diberi segalanya … Bahkan tukang cukur dibawa ke tempat tinggal kami di Mina,” tambahnya.
Omsha melamar haji melalui situs web dan menerima pesan yang mengonfirmasi pilihannya. “Jadi saya telah menyelesaikan semua persiapan dan prosedur sebelum menuju ke Mekah dan tempat-tempat suci.”
Omsha lahir di Mekah dan menyelesaikan tiga fase pertama pendidikan sekolah di Jeddah dan kemudian pergi ke Suriah untuk mengejar spesialisasi teknik elektro di sebuah universitas Suriah pada 1429 H (2008). “Ketika situasi di Suriah memburuk, saya kembali ke Mekah dan kemudian bergabung dengan Universitas Taibah di Madinah. Setelah itu, saya pergi ke Turki untuk menyelesaikan studi di sana, ”katanya.
Omsha diberikan kewarganegaraan Turki saat ia berada di Turki. Setelah menyelesaikan studinya, ia kembali ke Kerajaan.
Tukang Cukur di Hotel
Tukang cukur di Mina, untuk haji tahun ini sangat profesional karena mereka dipilih dari salon bintang lima yang terletak di Area Haram Tengah di Kota Mekah.
“Kami dipilih untuk bekerja di situs suci Mina setelah menjalani pemeriksaan yang diperlukan termasuk tes swab dan memperoleh sertifikat kesehatan, selain membuktikan keterampilan kami dalam hal kesempurnaan dan kecepatan dalam melakukan pekerjaan kami ini,” kata Muhammad Othman, salah satu tukang cukur, seperti dilansir dari saurdigazette.com, Senin (3/8/2020).
Ada lima salon di Mina, empat yang bekerja sepanjang waktu dan yang kelima sebagai cadangan. Kesan pertama melihat Muhammad tampak seperti staf Departemen Kesehatan, karena penampilan umumnya dan kostum yang ia kenakan sebagai bagian dari tindakan pencegahan coronavirus. Tetapi identitas profesinya sebagai tukang cukur menjadi jelas ketika dia memasuki salon setelah seorang peziarah masuk untuk mencukur rambutnya. Salon ini disebut “Salaam,” yang berarti kedamaian, karena mewakili suasana tenang yang ada di sana.
Di salon, baik Muhammad dan peziarah terlihat mengenakan topeng dan sarung tangan. Jarak antara dua kursi di salon rambut benar-benar sejalan dengan protokol yang disetujui oleh Departemen Kesehatan. Tindakan pencegahan yang dilakukan penata rambut di salon menunjukkan seolah-olah mereka berada di ruang operasi. Mereka membersihkan seluruh ruangan setelah menyelesaikan cukur atau memotong rambut setiap peziarah.
Peziarah telah keluar dari ihram mereka dengan cara yang aman dan aman setelah mencapai salon-salon ini selama haji. Muhammad juga memiliki kesempatan untuk bekerja di Mina selama musim haji terakhir.
Menggambarkan pengalaman tahun ini, ia mengatakan: “Kehadiran pejabat yang luar biasa dari Kementerian Kesehatan adalah fitur lain dari Haji tahun ini. Pejabat yang berbeda sering mengunjungi salon dan menindaklanjutinya sepanjang hari. Dari jam delapan pagi sampai saat ini jam lima sore, kami menerima tujuh pejabat ini, yang sangat memperhatikan pada keselamatan peziarah, dan untuk memastikan bahwa kami sepenuhnya mematuhi tindakan pencegahan kesehatan, ” ujarnya.@mpa
