VISI.NEWS | BANDUNG – Bertempat di ruang rapat BPR MHN yang beralamat di Jalan Raya Cikalang No. 282, Cileunyi, Bandung, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Bandung menerima kunjungan tim dari Center of Excellence (CoE) Smart MSME & Halal Ecosystem (SHE) Telkom University (Tel-U), pada Jumat (14/11/2025). Kunjungan ini merupakan balasan dari pertemuan sebelumnya, dengan tujuan untuk memperkuat dan merancang kerjasama yang akan diimplementasikan melalui penandatanganan MoU antara kedua belah pihak.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua LAZISNU Kabupaten Bandung, Ajengan Asep Januarsah, bersama tim IT yang mengembangkan aplikasi Sitrendy—sebuah sistem pesantren digital yang sudah diterapkan di sejumlah pesantren di Kabupaten Bandung, Karawang, Subang, dan Banyuwangi—memperkenalkan perkembangan terbaru aplikasi tersebut. Aplikasi ini telah mendapat sambutan positif dari kalangan pesantren dan dianggap sangat membantu dalam proses digitalisasi operasional pesantren.
Ajengan Asep dengan antusias mengajak tim CoE SHE Tel-U untuk berkolaborasi lebih lanjut dalam mengembangkan aplikasi Sitrendy, agar dapat melengkapi fitur layanan yang ada, serta meningkatkan sistem secara keseluruhan. Diharapkan dengan kerjasama ini, aplikasi Sitrendy akan lebih mudah diakses dan digunakan oleh wali santri dan pihak pesantren, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal.
“Tantangan utama kami di LAZISNU Kabupaten Bandung adalah menciptakan modul digitalisasi keuangan yang terstruktur, didukung oleh teknologi informasi yang mumpuni. Kami juga berharap bisa memperkuat tim kami, mengingat SDM yang ada di Lazisnu masih terbatas. Dengan kerjasama ini, kami berharap bisa mendapatkan dukungan yang lebih luas dan tim yang lebih besar,” jelas Ajengan Asep.
Tim dari CoE SHE Tel-U hadir dengan tujuh orang perwakilan yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dari fakultas yang berbeda. Di antaranya ada dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Nuslih Jamiat, yang menjadi jurubicara dalam diskusi tersebut. Tim CoE SHE Tel-U fokus menggali lebih dalam mengenai pengembangan aplikasi Sitrendy, terutama dalam hal muatan dan fitur yang dapat lebih mempermudah penggunaan aplikasi oleh para pengguna di pesantren.
Pihak CoE SHE Tel-U menyambut baik inisiatif kolaborasi ini. “Kami senang dapat berkolaborasi dengan LAZISNU Kabupaten Bandung. Program CoE kami memang bertujuan untuk membantu kemandirian ekonomi pesantren melalui digitalisasi, terutama dalam tata kelola, bisnis pesantren, serta koperasinya. Kami melihat bahwa Telkom University memiliki kompetensi untuk mendukung pengembangan ini, dan kami yakin ini akan bermanfaat untuk kemajuan pesantren, tidak hanya di Kabupaten Bandung, tetapi juga di seluruh Indonesia,” ujar Nuslih Jamiat, dosen FEB Telkom University, yang turut serta dalam pertemuan tersebut.
Salah satu fokus pembahasan dalam diskusi tersebut adalah bagaimana aplikasi Sitrendy dapat diperluas dan lebih disempurnakan dari sisi teknologi dan fungsionalitas. Pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat memperkuat sistem yang sudah ada, serta memberikan kemudahan bagi pengelolaan pesantren, termasuk dalam hal keuangan dan administrasi.
Sebagai bagian dari komitmen bersama untuk mewujudkan transformasi digital di dunia pesantren, kerjasama ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain untuk mengadopsi teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka. Bagi LAZISNU Kabupaten Bandung, kolaborasi dengan CoE SHE Tel-U adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa pesantren dapat memanfaatkan kemajuan teknologi secara maksimal.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan pesantren di Kabupaten Bandung dan daerah lain dapat lebih siap menghadapi tantangan digitalisasi di masa depan. Selain itu, aplikasi Sitrendy diharapkan bisa menjadi solusi yang lebih komprehensif bagi pengelolaan pesantren, serta membuka peluang bagi pengembangan ekonomi pesantren berbasis digital.
Pada akhir pertemuan, Ajengan Asep mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk bekerja sama dengan tim CoE SHE Tel-U. “Membangun potensi pesantren bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan sendirian. Dengan kolaborasi ini, kami yakin sistem pesantren digital yang kami kembangkan akan semakin berkembang dan dapat memberi manfaat lebih luas,” tutup Ajengan Asep dengan penuh harapan.
@bambang melga












