VISI.NEWS | JAKARTA – Baru-baru ini Lesti Kejora artis dangdut asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang telah dikaruniai momongan pamer unggahan Abang L –panggilan untuk sang buah hati Lesti dan Bilar–. Sontak para nitizen pun memberikan komentar.
Unggahan istri artis Rizky Billar itu diketahui melalui IG Lesty, @lestykejora yang tengah menggendong sang buah hati yang didandani sedemikian rupa. Lesti mengenakan baju warna cokelat sementara sang buah hati baju warna hitam bertuliskan BOSS di depannya.
Sang bunda tampak semringah penuh aura kegembiraan, sementara sang buah hati tampak polos dengan pandangan mata tajam.
Unggahan itu mendapat sambutan hangat dari para nitizen, tak kurang 676 ribu lebih yang me-like ketika dipantau VIS.NEWS Rabu (30/3) kemarin, sementara yang berkomentar lebih dari 7.000-an.
Pada unggahan itu Lesti yang pada 2020 termasuk wanita tercantik ke-5 dunia versi Top Beauty (TB) di IG-nya menulis, “Anak shaleh Al-fatih”
Unggahan itu pun banjir komentar, di antaranya @richardricardoo menulis, “suka pisan sm dede dan si gemes lucuu”. “Anakk soleh ganteng” tulis @adeliapasha. “Ini mah bilar banget mukanya tambah gede tambah nampak muka bilar”, tulis akun @slow_bute_sure.
Tak hanya para nitizen, sesama artis pun berkomentar. “Aduh apasihhhh gemazzzz cimol masyaAllah Tabarakallah”, tulis @zaskiasungkar15.
Sementara artis pop Sunda senior Rika Rafika tak ketinggalan pula berkomentar di IG @rikarfka, “Abang L wajah panik sieun geubis yah,” tulis artis “Si Rujak Cuka” ini dengan meme tersenyum.
Lesti Kejora (nama Kejora diambil dari lagu Lesti, 2014) mulai populer setelah memenangi ajang dangdut D’Academy. Meski telah terkenal senusantara dan telah masuk jajaran artis papan atas, namun pemilik nama asli Lestiani Andryani ini tak melupakan seni tradisi tanah kelahirannya.
Dede, sapaan Lesti yang amat ‘nyunda’ tak malu melantunkan lagu-lagu Sunda, bahkan dalam sebuah video di channel YouTube-nya Lesti pernah ikut “nyinden” bersama salah satu rombogan wayang golek.
Suaranya yang merdu memang tak canggung lagi untuk “ngawih” maupun “ngahariring” lagu-lagu Sunda. Lesti begitu menjiwai ketika melantunkan kawih-kawih Sunda semisal “Bangbung Hideung”, “Dago Pakar”, “Kembang Gadung”, “Daun Hiris”. “Emut Bae”, “Bingbang”, bahkan “Wuyung Gandrung”, sebuah lagu Sunda dengan nada melankolis yang mebutuhkan penjiwaan total ketika melantunkannya agar menggugah emosi pendengarnya. @fen
