VISI.NEWS | JEDDAH – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara resmi menyetujui rencana Liga Arab untuk mengambil alih Jalur Gaza dalam sebuah pertemuan darurat di Jeddah, Arab Saudi. Keputusan ini dibuat hanya tiga hari setelah Liga Arab meratifikasi proposal tersebut di Kairo. OKI juga menyerukan dukungan internasional untuk rencana pemulihan dan rekonstruksi Gaza.
OKI mengadopsi rencana pemulihan dan rekonstruksi Gaza, yang bertujuan untuk menempatkan wilayah tersebut di bawah pemerintahan Otoritas Palestina.
“OKI mengadopsi rencana tentang pemulihan dan rekonstruksi awal Gaza,” ujarnya, dikutip dari kantor berita AFP pada Sabtu (8/3/2025).
Dalam pernyataannya, OKI meminta lembaga pendanaan internasional dan regional untuk segera memberikan bantuan guna merealisasikan program ini.
Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menyambut baik dukungan OKI dan berharap rencana tersebut mendapatkan persetujuan lebih luas dari komunitas internasional, termasuk Uni Eropa, Jepang, Rusia, dan China.
“Langkah selanjutnya adalah agar rencana tersebut menjadi rencana internasional melalui adopsi oleh Uni Eropa dan pihak-pihak internasional seperti Jepang, Rusia, China, dan lainnya,” ungkap Abdelatty.
“Inilah yang akan kami upayakan dan kami telah melakukan kontak dengan semua pihak, termasuk pihak Amerika,” sambungnya.
Namun, rencana ini mendapat penolakan dari AS dan Israel, karena tidak menjelaskan peran Hamas, yang saat ini berkuasa di Gaza. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyatakan bahwa usulan Mesir tidak sesuai dengan harapan Washington.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memicu kontroversi dengan menyarankan agar AS mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi ‘Riviera Timur Tengah’, bahkan mendorong pemindahan penduduk Palestina ke Mesir atau Yordania.
Mesir berupaya membangun koalisi luas untuk mencegah pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza, seperti disampaikan oleh Rabha Seif Allam dari Pusat Studi Politik dan Strategis Al-Ahram.
Dengan berbagai tantangan dan perbedaan sikap internasional, masa depan Gaza masih belum jelas, meski OKI dan Liga Arab telah sepakat untuk memulai langkah pemulihan wilayah tersebut. @ffr
