VISI.NEWS | BANDUNG – Malam Nisfu Syaban adalah malam yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban, yaitu bulan kedelapan dalam kalender Islam. Malam ini dianggap sebagai malam yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT. Umat Islam di Indonesia memanfaatkan malam ini untuk memperbanyak ibadah, doa, dan amal sholeh. Selain itu, ada juga beberapa tradisi khas yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah untuk menyambut malam Nisfu Syaban. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Di Brebes, Jawa Tengah, masyarakat melakukan kegiatan bersih-bersih masjid dan musala sehari sebelum malam Nisfu Syaban. Kegiatan ini dilanjutkan dengan ziarah kubur, di mana mereka membersihkan makam sesepuh dan leluhur sebagai bentuk penghormatan.
Di Surabaya, Jawa Timur, malam Nisfu Syaban diramaikan dengan berbagai kegiatan, seperti salat berjamaah, pembacaan Surah Yasin, ruwatan desa, hingga kirab budaya. Acara ini dilakukan sebagai ungkapan penghormatan dan syukur dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Di Betawi, malam Nisfu Syaban dinamakan ruwah. Ini dilakukan dengan cara mengundang keluarga besar untuk berkumpul di salah satu rumah keluarga untuk menggelar selamatan sekaligus mendoakan kerabat atau keluarga yang telah meninggal dunia.
Di Lombok, masyarakat merayakan malam Nisfu Syaban dengan membawa botol yang diisi air sumur. Mereka percaya bahwa air sumur tersebut memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Air sumur tersebut kemudian diminum bersama-sama setelah salat dan doa bersama.
Di Sumbawa, malam Nisfu Syaban disebut pesta baratan. Ini adalah pesta rakyat yang diisi dengan berbagai hiburan, seperti tari-tarian, musik, dan permainan. Pesta ini juga menjadi ajang silaturahmi antara masyarakat.
Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang sangat istimewa bagi sebagian umat Islam. Dengan berbagai tradisi yang ada, masyarakat Indonesia menunjukkan kekayaan budaya dan keimanan mereka.
@mpa
