Search
Close this search box.

Malam Pergantian Tahun, Fasilitas Publik di Kota Tasikmalaya akan Ditutup

Suasana Taman Kota Tasikmalaya, akan ditutup menjelang pergantian tahun./visi.news/budi s. ombik.

Bagikan :

VISI.NEWS – Melalui Surat Edaran Nomor 360/SE.660-BPBD/2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Penularan Corona Virus Desiase 2019 (Covid -19) di Kota Tasikmalaya, sejumlah fasilitas publik saat pergantian tahun baru 2021 ditutup.

Dari laman pribadi yang dikirim oleh sesama rekan awak media ke VISI.NEWS menyebutkan, fasilitas publik yang ditutup di antaranya, Taman Kota, Jl. Doktor Soekardjo, Jl. H.Z Mustofa, dan Kompleks Olahraga Dadaha.

Laman republika.co.id menulis,
Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf menyebutkan, angka kasus Covid-19 memasuki akhir tahun terus meningkat.

“Itulah menjadi alasan, kenapa fasilitas publik ditutup menjelang pergantian tahun,”kata Yusuf.

Sementara itu, kegiatan usaha pada malam tahun baru juga akan diperketat. Pemilik tempat usaha hanya diperbolehkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB saat malam tahun baru.

Yusuf meminta, Tim Patroli melakukan penertiban kepada para penjual kembang api jelang perayaan malam pergantian tahun. Sebab, munculnya kerumunan karena adanya pesta kembang api.

“Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus meningkat. Kita tidak ingin perayaan malam pergantian tahun menjadi penyebab munculnya kembali klaster baru,” tuturnya.

Di lain pihak, salah seorang warga Kota Tasikmalaya saat dimintai tanggapan terkait pelarangan dan penutupan fasilitas publik menjelang pergantian tahun baru menuturkan, itu merupakan langkah tepat sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus pandemik.

“Kita sebagai warga tentunya berharap virus ini segera berhenti. Untuk perayaan malam pergantian tahun, ya cari aman lah,” tutur Aki Uus (56) warga Tamanjaya, Kecamatan Tamansari kepada VISI.NEWS.

Tanggapan lain dari warga pendatang yang berniat merayakan pesta malam pergantian tahun baru di Kota Tasikmalaya, mengungkapkan, sedianya bersama keluarga ingin menghirup udara pergantian tahun di tanah Kota Santri.

Baca Juga :  VISI | Doa untuk Pahlawan

“Ya…apa boleh buat. Kita rayakan di rumah saudara. Kan masih ada kesempatan di siang harinya,” tutur Aep (45) salah seorang warga dari Kota Bandung.

Sementara itu, pelaku usaha terkait pembatasan jam operasi usaha menilai, langkah pemkot itu merupakan bentuk tanggung jawab.

“Ya..ikuti saja. Tapi kalau boleh terus terang, saat pergantian tahunlah kita sebagai pedagang bisa merasakan keuntungan finansial,” jelasnya. @bik

Baca Berita Menarik Lainnya :