VISI.NEWS | BANDUNG – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan terhadap bencana, Kecamatan Mandalajati di Kota Bandung ditunjuk sebagai Laboratorium Penanganan Bencana. Hal ini ditandai dengan pengukuhan Kampung Siaga Bencana di wilayah tersebut pada Sabtu (13/7/2024).
Sebanyak 50 warga Mandalajati dikukuhkan sebagai pengurus Kampung Siaga Bencana, dengan tanggung jawab meliputi evakuasi, dapur umum, logistik, dan hunian sementara. Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengapresiasi langkah ini dan berharap Mandalajati dapat menjadi contoh bagi kecamatan lain.
“Mandalajati dengan 62% wilayahnya berpotensi bencana, menjadikannya lokasi yang tepat untuk program ini,” ujar Bambang. “Harapannya, seluruh elemen dapat bersinergi menjadikan Kampung Siaga Bencana ini sebagai laboratorium bagi 29 kecamatan lainnya di Kota Bandung.”
Bambang menekankan bahwa 62% wilayah Kota Bandung memiliki potensi bencana alam dan non-alam, berdasarkan data dari Institut Teknologi Bandung. Bencana ini menjadi tanggung jawab bersama, dan Mandalajati diharapkan dapat memimpin dalam penanggulangannya.
Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiyar, menjelaskan bahwa Kampung Siaga Bencana merupakan paradigma baru dalam mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.
“Pembentukan Kampung Siaga Bencana di Mandalajati ini dapat memperkuat jejaring siaga bencana berbasis masyarakat, meningkatkan interaksi sosial, dan mengorganisir masyarakat untuk kesiapsiagaan bencana yang berkelanjutan,” jelas Soni.
Sebelum pengukuhan, para pengurus telah mengikuti serangkaian pelatihan dari 11 hingga 13 Juli 2024. Diharapkan dengan program ini, masyarakat Mandalajati dan Bandung secara luas dapat lebih siap siaga dalam menghadapi bencana.
Inisiatif inovatif ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan ketahanan Kota Bandung terhadap bencana. Dengan menjadikan Mandalajati sebagai laboratorium, diharapkan program ini dapat direplikasi di seluruh wilayah dan menjadikan Bandung sebagai kota yang tangguh bencana.
@maulana