VISI.NEWS | BEKASI – Masih Ingat kisah pengayuh becak asal Majalengka yang naik haji bersama sang istri?
Ya, pengayuh kendaraan roda tiga itu adalah Eme Karma Ardali (62) yang kesehariannya berprofesi sebagai pengayuh becak di kawasan Pasar Kadipaten Kabupaten Majalengka menunaikan ibadah haji bersama istrinya Icih Salsih Surya (57) yang tergabung dalam Kloter JKS 11 asal Kab. Majalengka.
Kisah inspiratif ini berawal dari tekad kuat dari kedua pasangan ini untuk menyisihkan uang dari hasil mengayuh becak untuk biaya ibadah haji. Tekadnya ini diwujudkan dengan mendaftarkan haji pada tahun 2012. Eme pun harus menabung kembali untuk pelunasan biaya perjalanan ibadah haji.
Sabtu (23/07/2022), Eme bersama 410 jemaah haji kloter JKS 11 tiba di Asrama Haji Bekasi dalam keadaan sehat, tepat pukul 10.30 WIB. Kehadiran kloter JKS 11 disambut langsung oleh Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi dan Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, H. Ajam Mustajam.
Ditanya tentang pelayanan yang diperoleh selama di Arab Saudi, mereka menyatakan sangat puas.
“Baik-baik, makanan, itu tidur terjamin, meuni enak sekali. Gak ngapa-apain. Bangun jam satu, sudah mandi, ke Haram, setengah tiga sudah berangkat,” ungkap Icih, istri Eme, dengan penuh semringah dalam logat Sunda.
Eme dan Icih sangat bahagia dapat menunaikan ibadah haji dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat.
“Senang geus (sudah) tercapai cita-cita bisa hajian. Orang sengsara bisa hajian, belum tentu orang beunghar (orang kaya) mah,” ungkap Eme.
Selama di Tanah Suci, Eme dan Icih sempat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Gubernur menyatakan akan berkunjung ke rumah mereka setelah kembalinya ke Tanah Air.
Mereka pun sangat bersedih ketika saat berpisah meninggalkan Kakbah.
“Ninggalin Kabah asa nangis, sedih, selamat tinggal Kakbah. Aduh kapan lagi ke Kakbah, dari mana uangnya. Umur juga gak kesampaian,” ujar Icih lirih. @fen