VISI.NEWS | SOLO – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang dijadwalkan mengikuti arak-arakan pawai pembangunan untuk memeriahkan perayaan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77, pada Jumat (19///2022) petang, terpaksa urung disebabkan sedang melakukan isolasi mandiri setelah dikonfirmasi positif Covid-19.
Gibran yang akrab disapa “Mas Wali” kedapatan positif Covid-19, setelah dilakukan tes swab seusai menjadi inspektur upacara pada puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77, di Stadion “R Maladi” Sriwedari. Konfirmasi positif Covid-19 wali kota Solo tersebut, merupakan yang ketiga kali setelah pada Juli 2021 dan Maret 2022 lalu Gibran juga harus isolasi mandiri karena tertular Covid-19.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, ketika dikonfirmasi di kantornya, Jumat siang, membenarkan Gibran tidak bisa ikut pawai budaya dan kendaraan hias untuk menyemarakkan perayaan Hari Kemerdekaan RI.
“Pak Wali Kota bersama keluarganya hari ini isolasi mandiri di rumah, karena dikonfirmasi positif (Covid-19). Setelah menjadi inspektur upacara 17 Agustus yang lalu, Pak Wali dan Forkompinda diswab. Hasilnya, Pak Wali beserta Ibu Selvi dan puteranya positif,” kata Teguh.
Selain wali kota Solo beserta keluarga, pejabat lain yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo, Ahyani. Sehingga Sekda juga harus menjalani isolasi mandiri.
Menyinggung kondisi kesehatan Gibran dengan keluarga, Teguh tidak bisa memastikan. Namun menurut wakil wali kota Solo itu, Gibran beserta isteri dan anaknya termasuk kategori orang tanpa gejala atau OTG.
“Saya tidak tahu kondisi beliau karena sedang isolasi mandiri. Tetapi semua yang dikonfirmasi positif termasuk OTG,” jelasnya.
Sebelumnya, seusai menjadi inspektur upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI, yang saat itu terjadi insiden kecil gagalnya pengerekan bendera Sang Saka Merah Putih, Gibran berinteraksi dengan banyak orang, termasuk para pejabat Forkopimda.
Selain dengan Forkopimda, wali kota Solo juga langsung menghampiri barisan Paskibraka yang telah menyelesaikan tugas, meskipun tidak berhasil mengerek bendera akibat tali di tiang bendera putus. Gibran saat itu memberikan semangat kepada Paskibraka, sehingga para siswa SMA tersebut tidak terlalu menyesal akibat kegagalan yang disebabkan kesalahan teknis.
Menurut Teguh, pada upacara penurunan bendera yang dilaksanakan pada 17 Agustus petang, dia bertindak sebagai inspektur upacara sesuai dengan penugasan yang dirancang sebelumnya.
Sementara itu, meskipun Gibran dipastikan tidak ikut dalam arak-arakan pawai pembangunan, Teguh Prakosa bertugas memimpin pemberangkatan pawai dari lokasi start di Stadion Mini Kotta Barat.
Dalam pawai pembangunan yang diikuti unsur masyarakat dari berbagai kelurahan, mobil hias dari jajaran OPD Pemkot Solo maupun instansi pemerintah dan swasta, juga diikuti satuan TNI dan Polri.
Masyarakat yang terlibat dalam pawai pembangunan tahun 2022, setelah 2 tahun masa pandemi kegiatan tersebut vakum, dengan antusias menampilkan berbagai kreasi. Pasukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari seluruh kelurahan tampil dengan busana khas mirip prajurit keraton. Selain itu, kelompok-kelompok sanggar seni, seperti wayang orang, grup Buto Gedrug, grup Lembu Ireng dan lain-lain secara massal juga ikut serta.
Sementara di sepanjang jalan Slamet Riyadi dan jalan Jenderal Sudirman, antara Stadion Mini Kotta Barat sampai kompleks Balai Kota, tampak di sejumlah titik terdapat kerumunan warga Kota Solo yang menantikan melintasnya arak-arakan pawai pembangunan.@tok