- Pirola telah ditemukan di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris. Virus varian ini juga menjadi perhatian World Health Organization (WHO).
VISI.NEWS | BANDUNG – Belum lama setelah pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022 dan pencabutan aturan kewajiban penggunaan masker, dunia kembali gempar dengan munculnya Covid-19 varian baru.
Pencabutan aturan wajib masker resmi ditetapkan pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dengan surat Edaran (SE) No 1 Tahun 2023 tentang protokol kesehatan, pada (9/6/2023).
Media kembali mengangkat kasus Covid-19 yang muncul kembali dengan varian virus baru, yakni subvarian BA.2.86 atau yang dikenal dengan nama Pirola. Pirola telah ditemukan di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris. Virus varian ini juga menjadi perhatian World Health Organization (WHO).
Pirola ditemukan pada Minggu, (13/8/2023) oleh ilmuan Israel.
Inggris merupakan negara pertama ditemukannya kasus varian Pirola.
Varian Pirola ini merupakan subvarian dari Omicron. Berbeda dengan Omicron, Pirola memiliki lebih dari 30 spike protein mutasi yang berarti tidak dapat dilawan oleh kekebalan tubuh. 30 mutasi tersebut merupakan yang menjadi konsen utama perhatian WHO.
Meski demikian, Pirola tidak mudah menular dan sampai saat ini tidak ditemukan korban jiwa yang disebabkan oleh adanya virus subvarian Pirola. Namun, tetap saja perlahan-lahan virus ini tetap akan menyebar.
Di Indonesia sendiri tidak ditemukan kasus Pirola. Akan tetapi, beberapa orang tetap waspada dan khawatir dengan berita yang menampilkan adanya Covid-19 varian baru.
Keberadaan media massa dan media sosial yang mengangkat kasus ini menarik perhatian masyarakat banyak.
Media sosial TikTok khususnya, ramai dengan video-video yang menjelaskan Pirola. Beberapa orang berkomentar bagaimana mereka siap dan tidak siap jika harus menghadapi PPKM dan lockdown kembali.
Begitupun para siswa dalam menghadapi pembelajaran daring kembali. Pengguna dari Indonesia juga menanggapi berita tersebut dengan reaksi yang berbeda-beda, ada yang khawatir dan tidak mau kembali PPKM sehingga harus sekolah daring, tetapi ada juga yang merasa senang akan kembali melakukan pembelajaran daring.
Salah satunya komentar dari akun @cec1lll pada postingan video TikTok @farelogic yang tertulis “GAMAU JADI LULUSAN COVID LAGIII”. Komentar tersebut menunjukkan keberatannya terhadap kehadiran Covid-19 yang nantinya mengakibatkan sekolah daring.
Berbeda dengan komentar sebelumnya, beberapa komentar justru senang jika diadakan kembali PPKM dan sekolah daring. Seperti komentar @payampakaya “yes bakalan libur nih” dan banyak komentar lainnya yang juga menunjukkan kesenangan.
Namun, meskipun saat ini tidak ada kasus terdeteksi di Indonesia, alangkah lebih baik jika seluruh masyarakat kembali waspada dan sedikit lebih peduli dengan kesehatan tubuh. Meminimalisir adanya kasus Pirola dengan melakukan pencegahan.
Dilansir dari WHO Indonesia, beberapa pencegahan penularan dapat dilakukan dengan, mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan menggunakan sabun, menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang lain, mengenakan masker, serta membatasi waktu berada di atau hindari ruangan tertutup dan ramai.***
@Wasti Marentha Sihombing