VISI.NEWS – Menjelang dimulainya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di masa pandemi Covid-19 yang dijadwalkan akan dilaksanakan awal November 2020, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Solo, Jawa Tengah, melakukan simulasi protokol kesehatan di dalam maupun di luar kelas.
Dalam simulasi yang digelar Selasa (12/10) dan melibatkan sejumlah siswa, guru, serta wali siswa tersebut, diperagakan berbagai aktivitas mulai kedatangan siswa bersama wali siswa, siswa masuk halaman sekolah dan cuci tangan, masuk bilik desinfeksi, antre pemeriksaan suhu badan, dan seterusnya sampai siswa di tempat duduk masing-masing yang berjarak.
Sebelum simulasi yang dipandu Kasi SMP Dinas Pendidikan Pemkot Solo dimulai, salah seorang guru, Gunawan, menyampaikan penjelasan singkat sekaligus membagi peran siswa, wali siswa, serta guru dalam memeragakan adegan demi adegan KBM tatap muka.
Rangkaian simulasi dari awal sampai akhir KBM tatap muka yang dalam pelaksanaan nanti hanya berlangsung 2 jam, termasuk mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin terjadi, di antaranya jika diketahui ada siswa dengan suhu badan di atas suhu normal.
Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Solo, Etty Retnowati, bersama sejumlah wakil dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Solo, di sela pemantauan simulasi, menjelaskan kepada wartawan, KBM tatap muka akan diberlakukan di sekolah negeri maupun swasta yang sudah siap dan tahap awal akan diterapkan bagi siswa SMP kelas IX dengan jumlah siswa 50 persen dari kapasitas ruang tiap sesi.
Jadwal yang berlaku di SMP negeri maupun swasta jadwal sama sesuai dengan kemampuan setiap sekolah, dengan pembagian sesi juga sama, masing-masing seminggu masuk seminggu jeda.
“Pelaksanaan KBM tatap muka hanya 2 jam setiap hari, karena para siswa sudah lebih 6 bulan belajar di rumah sehingga perlu adaptasi. KBM selama 2 jam itu untuk menyegarkan kembali ingatan anak-anak, agar mereka bisa bangun pagi, mandi, sarapan terus ke sekolah. Ini kita mulai dengan KBM transisi, sampai nanti anak-anak sudah kembali dengan kebiasaan bangun pagi, mandi, sarapan terus sekolah. KBM ini sebagai pemanasan,” katanya.
Dia menambahkan, pelaksanaan dimulai dari SMP kelas IX selama 2 minggu dan akan dievaluasi. Kalau berdasarkan evaluasi bisa berjalan baik, akan dikembangkan ke bawah kelas VIII dan kelas VII. Berikutnya diterapkan ke SD secara berjenjang dari kelas 6 ke bawah dan seterusnya yang terakhir diterapkan di PAUD. @tok