VISI.NEWS | MAKKAH – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberikan apresiasi atas perbaikan tata kelola Dam yang dilakukan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M. Salah satu terobosan penting tahun ini adalah rencana pengiriman sebagian daging Dam dari petugas dan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air.
Menko PMK mengungkapkan apresiasinya setelah mengunjungi perusahaan pengepakan daging di kawasan Makkah, Arab Saudi. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Dubes Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz, Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat, dan Kepala Daerah Kerja Makkah Khalilurrahman.
“Kami tadi sudah mendiskusikan bermacam hal yang berkaitan dengan rencana mengirimkan daging kurban jemaah haji Indonesia. Tahun ini kita belum mengirimkan secara besar-besaran, karena masih dalam proses trial,” ungkap Menko PMK Muhadjir Effendy di Makkah pada Jumat (5/7/2024).
Muhadjir juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian, BPOM, dan Ditjen Imigrasi yang telah siap mendukung perizinan pengiriman daging ke Indonesia. Menurutnya, pihak terkait telah memastikan proses penyembelihan dan pengemasan daging sesuai dengan standar keamanan pangan.
“Semua dipastikan bahwa berbagai macam penyakit dan bakteri termasuk PMK (penyakit mulut dan kaki) itu betul-betul mati sehingga kita memastikan bahwa membawa daging tersebut dalam keadaan aman ke Indonesia,” tandas Muhadjir.
Peluang Ekonomi Ekosistem Haji
Selain mengunjungi tempat pengepakan daging, Menko PMK bersama rombongan juga meninjau Rumah Potong Hewan (RPH) Ukaisyiyah di Makkah. Di lokasi ini, Muhadjir melihat prosesi penyembelihan yang dilakukan sesuai dengan syariah dan menyerahkan daging hasil sembelihan kepada yang berhak.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga melihat peluang pengiriman tenaga juru sembelih dari Indonesia. Pengelola RPH menyatakan minatnya untuk mempekerjakan 1.500 penyembelih dari Indonesia pada tahun depan, yang akan ditindaklanjuti oleh Dubes Abdul Aziz.
“Kami juga mengusulkan adanya kerja sama dari pelaku usaha di Indonesia yang sudah punya pengalaman di bidang penyamakkan kulit untuk bekerja sama dengan RPH di sini,” tambah Muhadjir.
Dubes Abdul Aziz menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti peluang kerja sama tersebut dengan mengundang pihak swasta dari Indonesia.
Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengungkapkan, tahun ini tercatat sekitar 6.500 petugas dan jemaah yang menyalurkan Dam di RPH yang direkomendasikan pemerintah. Sebanyak 4.500 ekor kambing disembelih dan disalurkan dagingnya di tanah suci, sementara 2.000 ekor lainnya dagingnya akan dikirim ke Indonesia.
“Dari dua ribu kambing tersebut, dagingnya akan dipackaging dengan cara retorch. Satu ekor kambing dipacking menjadi 4 pak, sehingga total akan ada delapan ribu pak daging yang akan dikirimkan ke Indonesia. Masing-masing pak berisi 2,5 kg daging,” terang Arsad.
“Kita berharap tahun depan angka ini dapat meningkat signifikan, sehingga bisa semakin bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia juga,” tutupnya.
@maulana