Search
Close this search box.

Menyambut Idul Adha 1446 H: Makna dan Jenis Takbir yang Dikumandangkan

Masjid Istiqlal./visi.news/BAZNAS.

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Menyambut Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat (6/6/2025), suasana penuh kekhusyukan akan kembali menyelimuti berbagai penjuru.

Umat Islam akan mengumandangkan takbir sebagai bentuk dzikir dan pujian kepada Allah SWT, mulai dari masjid, mushala, rumah, hingga sepanjang jalan. Lantunan takbir ini akan terus menggema hingga berakhirnya hari-hari Tasyrik.

Dalam tradisinya, bacaan takbir Idul Adha terdiri dari dua versi yang umum digunakan: versi pendek dan versi panjang.

– Bacaan Takbir Pendek:

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Arab latin: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar walillāhil hamd.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”

– Bacaan Takbir Panjang:

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Arab latin: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar walillāhil hamd. Allāhu akbar kabīrā, walhamdulillāhi katsīrā, wasubhānallāhi bukrataw wa ashīlā. Lā ilāha illallāhu walā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahuddīn walau karihal kāfirūn. Lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a‘azza jundah, wahazamal ahzāba wahdah. Lā ilāha illallāhu allāhu akbar. Allāhu akbar walillāhil hamd.

Baca Juga :  Piala Presiden 2025 Hadirkan Hadiah Fantastis, Juara Bawa Pulang Rp5,5 Miliar

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar dengan segala kebesaran. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan tulus beragama hanya karena Allah, meskipun orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah dengan ke-Maha TunggalanNya. Dia yang menepati janji, memberi pertolongan kepada hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya serta menghancurkan musuh-musuh-Nya dengan ke-Maha Tunggalan-Nya. Tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”

Gema takbir ini resmi dimulai setelah waktu maghrib pada Kamis (5/6/2025), dan bisa terus dikumandangkan hingga akhir hari Tasyrik pada Senin (9/6/2025) (13 Dzulhijjah).

Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah dalam buku ‘Tuntunan Idain dan Qurban menganjurkan agar umat Islam memperbanyak bacaan takbir sebagai bentuk syukur, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 185.

Selain itu, takbir Idul Adha dibedakan dalam tiga jenis pelafalan:

1. Takbir dalam shalat Idul Adha, yang dibaca beberapa kali pada tiap rakaat.

2. Takbir dalam khutbah, di mana khatib membacanya sebelum memulai khutbah pertama dan kedua.

3. Takbir di luar shalat, terbagi menjadi:

  • Takbir muqayyad, dibaca setiap selesai salat fardhu mulai Subuh 9 Dzulhijjah hingga Ashar 13 Dzulhijjah.
  • Takbir muthlaq, bebas dibaca kapan saja sejak malam Idul Adha hingga akhir hari Tasyrik.

Dalam konteks ibadah haji, gema takbir turut menyertai jamaah selama menjalani wukuf dan rangkaian ibadah lainnya, sebagai simbol keagungan dan kekuasaan Allah SWT. @ffr

Baca Berita Menarik Lainnya :