VISINEWS | BANDUNG – Bandung Lautan Api menjadi salah satu momen bersejarah rakyat Indonesia khususnya warga Jawa Barat (Jabar) dalam mencapai kemerdekaan, khususnya melawan kolonialisme pada Maret 1946.
Anggota DPRD Jabar, Haji Kusnadi mengatakan, pada 23 Maret, hanya dalam waktu tujuh jam sekitar 200 ribu penduduk Bandung membakar rumahnya dan meninggalkan kota agar para penjajah tidak bisa untuk merebutnya.
“Pada saat peristiwa BLA rakyat Kota Bandung berkorban harta jiwa, dan saat semoga semangat dan optimis untuk mengingatkan pola hidup sehat dengan kebiasaan baru dalam menghadapi COVID-19,” katanya.
Momentum ini Bandung Lautan Api, lanjut Kusnadi, harus digunakan masyarakat di tengah pandemik COVID-19, sebagai momen perjuangan yang sama harus dilakukan layaknya para pejuang jaman dulu.
“Kita harus yakin kedepan Bandung akan lebih baik dari hari ini, tentunya dengan semangat juang untuk berjuang melawan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Kusnadi mengungkapkan, semangat yang dikorbankan oleh rakyat bersama tentara Indonesia pada 76 Tahun lalu menjadi inspirasi perjuangan di masa sekarang, dalam menanggulangi penyebaran virus Covid-19.
“Kita tidak mudah berputus asa dalam memerangik pandemi di negeri tercinta selama lebih dari 2 tahun ini,
optimistis semangat para pahlawan bisa menjadi pecut untuk masyarakat Jabar,” ungkapnya.
Peristiwa Bandung Lautan Api mengilhami Ismail Marzuki beserta para pejuang Indonesia saat itu untuk mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu Hallo Bandung menjadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan.
“Lagu Halo Halo Bandung menjadi sangat dikenal dan menjadi salah satu lambang perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah,” pungkasnya.@eko.