VISI.NEWS | BANDUNG – Ini adalah konstruksi yang sederhana namun dapat memberikan dampak yang sangat besar pada bisnis. Feedback atau umpan balik penting di tempat kerja karena membantu karyawan memahami kekuatan mereka dan area yang perlu ditingkatkan, mendorong pertumbuhan profesional, dan meningkatkan kinerja dan produktivitas secara keseluruhan.
Namun umpan balik, meskipun merupakan konstruksi sederhana, tidak selalu dilakukan dengan benar. Ada garis tipis antara umpan balik yang berdampak dan tidak berdampak. Jadikan masukan Anda terlalu instruktif, dan Anda tertatih-tatih dalam bidang manajemen mikro.
Jadikan tanggapan Anda terlalu ‘nyata’ dan dapat melemahkan semangat. Hanya dengan menunjukkan emosi positif tanpa tanda-tanda perasaan atau reaksi negatif, maka akan ada peluang nyata untuk menciptakan tempat kerja yang dibangun berdasarkan sikap positif yang beracun.
Ketika umpan balik positif dilakukan dengan benar, hal ini mempunyai kekuatan untuk meningkatkan kesuksesan bisnis secara drastis. Ditemukan bahwa 67% karyawan yang merasa bahwa pemimpinnya berfokus dan memberikan masukan terhadap sifat-sifat positifnya, akan lebih terlibat, dibandingkan dengan 31% karyawan yang pemimpinnya berfokus pada hal-hal negatif.
Ketika manajer fokus pada pengembangan kekuatan karyawan, mereka dua kali lebih mungkin terlibat dengan anggota tim mereka. Dalam penelitian lain yang dilakukan, tingkat keterlibatan tiga kali lebih tinggi pada karyawan yang menerima masukan positif dibandingkan mereka yang tidak menerima masukan positif.
Anda akan menemukan banyak penelitian yang menunjukkan bahwa rasio 3:1 adalah rasio umpan balik ajaib untuk sukses; Tiga buah umpan balik positif untuk setiap 1 buah umpan balik negatif. Namun, penelitian psikologis lain menemukan bahwa umpan balik positif lebih dibutuhkan. Faktanya, sebuah penelitian menunjukkan rasio 6:1 adalah yang paling efektif.
Manfaat Umpan Balik Positif
Umpan balik positif memiliki beberapa manfaat baik bagi tim maupun individu, itulah mengapa umpan balik positif sangat penting di tempat kerja. Jika disampaikan secara efektif, hal ini dapat:
- Meningkatkan semangat dan motivasi
- Tingkatkan keterlibatan
- Meningkatkan kepuasan kerja
- Mengurangi pergantian staf
- Meningkatkan kinerja
- Meningkatkan komunikasi, transparansi, dan kepercayaan
- Mendorong pertumbuhan dan perkembangan
- Meningkatkan Semangat & Motivasi
Mengakui dan menghargai upaya dan prestasi karyawan dapat meningkatkan semangat dan motivasi mereka. Ketika karyawan merasa dihargai, mereka cenderung tetap antusias dengan pekerjaan mereka, meningkatkan semangat di tempat kerja dan menumbuhkan lingkungan yang penuh motivasi.
Tingkatkan Keterlibatan
Umpan balik positif dapat berkontribusi pada tingkat keterlibatan yang lebih tinggi. Mendengar dan memahami bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan baik dan benar-benar memberikan dampak memungkinkan karyawan merasa lebih terhubung dengan pekerjaan yang mereka lakukan, sehingga meningkatkan tingkat keterlibatan. Anda akan menemukan karyawan jauh lebih berkomitmen terhadap pekerjaan mereka dan tujuan bisnis secara keseluruhan.
Meningkatkan Kepuasan Kerja
Umpan balik positif dapat berkontribusi terhadap kepuasan kerja yang lebih tinggi dengan memperkuat gagasan bahwa kontribusi karyawan bermakna dan diakui.
Mengurangi Pergantian Staf
Peningkatan tingkat kepuasan kerja juga berdampak pada tingkat retensi staf. Semakin banyak umpan balik positif yang diterima karyawan, dan semakin mereka merasa terlibat di tempat kerja, semakin rendah turnover yang akan Anda lihat. Perputaran karyawan yang tinggi dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi, sehingga mempertahankan talenta melalui penguatan positif dapat memberikan keuntungan finansial.
Meningkatkan Kinerja
Umpan balik positif dapat berfungsi sebagai peningkat kinerja. Ketika karyawan menerima pujian dan pengakuan, hal itu bertindak sebagai penguat, sehingga mereka cenderung terus berkinerja baik. Umpan balik juga dapat memberikan gambaran kepada karyawan tentang kekuatan mereka dan keunggulan mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk mengembangkan kesuksesan mereka.
Meningkatkan Komunikasi, Transparansi & Kepercayaan
Umpan balik yang positif dapat meningkatkan hubungan antara karyawan dan pimpinannya, yang selanjutnya dapat memberikan ruang dimana komunikasi yang terbuka dan jujur dapat terjadi. Hal ini dapat menguntungkan kolaborasi, menjadikannya lebih mudah dan efektif.
Mendorong Pertumbuhan & Perkembangan
Umpan balik positif dapat menjadi alat yang ampuh untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Hal ini dapat menyoroti area kekuatan dan kesuksesan, membantu karyawan mengidentifikasi keunggulan mereka. Seperti yang diajarkan rasio 6:1 kepada kita, umpan balik positif juga dapat membantu karyawan menerima kritik yang membangun dengan lebih baik, ketika mereka tahu bahwa pencapaian mereka diakui. Dengan cara ini, kelemahan juga dapat dimanfaatkan, sehingga memberikan lebih banyak peluang untuk tumbuh dan berkembang di tempat kerja.
Menghindari Kepositifan Beracun
Umpan balik positif, seperti yang kita ketahui sekarang, dapat bermanfaat bagi organisasi. Namun berhati-hatilah agar hal ini tidak menjadi terlalu positif. Perasaan positif yang salah di tempat kerja bisa sangat beracun dan hanya mengurangi kekhawatiran atau tantangan staf.
Beberapa tips untuk menghindari lingkungan kerja yang bersifat toxic-positif antara lain:
- Mendengarkan karyawan secara aktif dan meminta umpan balik.
- Mendorong transparansi, kejujuran dan keterbukaan.
- Meminta pertanggungjawaban pemimpin.
- Akui pencapaian dan beri penghargaan.
- Bersikaplah suportif, tetapi jangan memaksakan saran Anda.
Hindari ucapan seperti “semuanya akan baik-baik saja”, “bisa jadi lebih buruk”, atau “waktu akan menyembuhkan segalanya”.
Lihatlah menciptakan budaya pembinaan di tempat kerja.
Jenis Umpan Balik
Umpan balik bisa bermacam-macam bentuknya. Meskipun demikian, menyajikan informasi dan kemudian secara aktif bermitra dengan individu atau karyawan untuk melakukan tindakan dan perubahan jika diperlukan sering kali memberikan hasil yang paling positif. Ada dua jenis umpan balik utama yang cenderung terjadi:
‘Umpan balik saat ini’
Di sinilah diberikan umpan balik yang spontan namun konstruktif yang membangun kepercayaan, memberikan dukungan, dan memfasilitasi komunikasi terbuka.
‘Pembicaraan Kebenaran’
Pembicaraan kebenaran adalah umpan balik yang menyoroti hal-hal yang tidak ingin disebutkan oleh orang lain, dan sering kali penting agar perubahan positif terjadi dengan menyoroti dampak apa yang dapat ditimbulkan oleh perilaku tertentu. Hal ini sering kali dianggap negatif, jadi memastikan masukan yang konstruktif sering kali dapat membuat karyawan menerima masukan tersebut dengan lebih sukarela. Umpan balik jenis ini seringkali lebih dipersiapkan dengan mengikuti observasi dari waktu ke waktu.
Membuat Umpan Balik Positif Menjadi Efektif
Saat mencoba menentukan batas antara umpan balik positif yang efektif dan tidak efektif, latihan akan menjadi sempurna. Berikut adalah beberapa tips kami untuk memastikan strategi umpan balik positif Anda berhasil.
Manfaatkan kekuatan karyawan Anda:
Daripada berfokus pada kelemahan, berikan penghargaan kepada karyawan atas kekuatan mereka dan manfaatkan kekuatan tersebut saat menugaskan pekerjaan lain. Dengan cara ini, umpan balik positif menjadi lebih organik, dan karyawan menjadi lebih termotivasi oleh kesuksesan mereka yang berkelanjutan.
Rasio 6:1: Jika satu masukan positif disertai dengan serangkaian komentar negatif, kemungkinan besar karyawan Anda tidak akan menerima masukan tersebut, dan malah merasa kehilangan semangat dan terbebani oleh komentar negatif tersebut. Jadi, pastikan hal positifnya keluar dari hal negatifnya.
Mendorong adanya umpan balik: Dialog tradisional yang bersifat satu arah dapat sangat melelahkan dan melemahkan motivasi. Dialog dua arah sering kali merupakan dialog yang paling kolaboratif dan efektif, dan dengan secara aktif mendengarkan dan meminta masukan, Anda juga akan mendapati karyawan merasa lebih dihargai dan siap menanggapi masukan dengan lebih serius.
Bagaimana Menyusun Umpan Balik
Salah satu tip untuk membuat umpan balik lebih efektif adalah dengan menggunakan model umpan balik. Contoh model yang dapat digunakan adalah model SBID: Situasi, Perilaku, Dampak, dan Penemuan.
Situasi: Memberikan konteks untuk masukan.
Perilaku: Mendeskripsikan perilaku secara objektif.
Dampak: Menjelaskan dampak yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut.
Discovery: Menanyakan perspektif mereka, dan bagaimana mereka ingin melangkah maju.
Menggunakan model umpan balik berarti Anda dapat menstandardisasi umpan balik untuk mencoba dan mendapatkan hasil terbaik.
@uli dewiyanti
Sumber: sitepronews.com